Nakita.id - Sebelum Si Kecil belajar cara berbicara, mungkin cukup sulit untuk mengetahui mengapa ia menangis.
Bahkan ketika anak-anak mulai berbicara secara verbal, alasan seorang anak menangis mungkin tidak rasional.
Jika Moms sering menanyakan mengapa Si Kecil menangis, mungkin bisa dikarenakan 5 hal ini.
Baca Juga : Fakta Aneh Bayi Baru Lahir Ini Tak Pernah Diungkapkan Dokter!
1. Ia merasa lelah
Terlalu sedikit tidur bisa menjadi penyebab sebenarnya dari air matanya.
Salah satu alasan paling sering anak-anak menangis adalah karena mereka terlalu lelah, dan itu dapat menyebabkan perilaku yang tidak rasional.
Moms tidak dapat mencegah kelelahan anak yang memicu amarah anak, tetapi dapat menguranginya dengan menjaga jadwal tidur tetap rutin.
Cari tanda-tanda kelelahan, seperti menggosok mata, menguap atau tampak sedikit berkaca-kaca di matanya.
2. Ia merasa lapar
Untungnya, seorang balita atau anak kecil akan (mungkin) memberi tahu Moms ketika dia menginginkan camilan, kecuali dia terlalu asyik bermain.
Baca Juga : 7 Manfaat Kesehatan Tak Terduga Daun Salam, Lebih dari Bumbu Dapur!
Untuk anak-anak kecil yang sesungguhnya, kelaparan mungkin adalah penyebab menangis jika dia baru bangun dari tidur siang atau jika sudah tiga sampai empat jam sejak dia terakhir makan.
3. Ia terstimulasi secara berlebihan
Tempat bermain yang mengasyikkan, seperti rumah bouncing atau pesta ulang tahun, adalah tempat yang diinginkan seorang anak.
Namun, pada titik tertentu, keramaian dan kesibukan dapat menjadi terlalu besar bagi anak-anak.
Seringkali, mereka tidak dapat mengungkapkan apa yang salah.
Jadi, Moms mungkin melihat anak menangis ketika ia terlalu bersemangat.
Jika ia menangis tanpa alasan, dan Moms berada di lokasi yang sangat sibuk, cobalah ajak ia istirahat.
Bawa dia keluar atau ke ruangan yang lebih tenang dan biarkan dia duduk selama beberapa menit untuk mengambil barang bawaannya.
4. Ia merasa tertekan
Anak-anak bisa saja memiliki kelebihan jadwal, seperti mungkin beralih dari bermain sepak bola ke les piano, berolahraga lalu ke rumah teman, dan ini membuatnya sangat stres.
Mereka membutuhkan waktu luang untuk bermain secara kreatif, serta bersantai.
Anak-anak juga dapat menjadi stres karena apa yang terjadi di sekitar mereka.
Seperti masalah dalam pernikahan orang tua mereka, kepindahan atau perubahan sekolah, atau bahkan peristiwa yang mereka dengar pada berita malam.
Ketika seorang anak merasakan beban dari peristiwa-peristiwa kehidupan yang penuh tekanan, dia bisa menjadi sangat berkaca-kaca.
Baca Juga : Kosmetik Online Shop Senilai Ratusan Juta Disita BPOM, Ini Daftarnya!
5. Ia ingin perhatian
Si Kecil tahu jika menangis adalah cara yang bagus untuk mendapatkan perhatian orangtuanya.
Perhatian, bahkan ketika itu negatif, memperkuat perilaku.
Jadi dengan mengatakan, "Berhentilah menjerit," atau "Mengapa kamu menangis sekarang?" dapat mendorong kemarahan Si Kecil untuk terus berlanjut.
Abaikan perilaku mencari perhatian bila memungkinkan.
Hindari kontak mata dan jangan melakukan percakapan apa pun ketika Si Kecil mencari perhatian Moms.
Dia akan melihat bahwa itu tidak menyenangkan untuk melampiaskan amarah atau berteriak keras ketika dia tidak memiliki perhatian yang diinginkan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR