Nakita.id - Mengasuh anak lebih dari satu bukanlah hal mudah, karena selain harus pintar membagi cinta, perlakuan terhadap anak satu dengan yang lain harus seimbang agar mereka tak saling iri.
Secara khusus, Psikolog Alex Jensen dari Universitas Brigham Young menemukan bahwa sikap pilih kasih berkaitan erat dengan hubungan dekat antara orangtua dan anak-anak yang lebih muda daripada dengan anak yang lebih tua.
Kondisi ini diperjelas dengan dua pilihan. Pertama, jika orangtua menganggap salah satu anak lebih favorit dibandingkan yang lain dan anak tersebut juga merasa diperlakukan spesial dari yang lain, maka hubungan keduanya akan semakin erat.
Sebaliknya, bila orangtua tidak menganggap salah satu anak favorit dan anak juga merasa kurang diperhatikan daripada saudaranya yang lain, maka hubungan keduanya akan renggang.
Anehnya, anak tertua atau anak sulung tidak begitu memperdulikan kondisi di atas. Mau orangtuanya suka atau tidak terhadap dirinya, hal tersebut tidak menjadi sebuah masalah besar dan tidak berdampak pada kerenggangan hubungannya keduanya.
Baca juga : Kurang Kasih Sayang, Anak Sakit-sakitan
Jenssen mengatakan, perbandingan sosial, di mana satu saudara membandingkan dirinya dengan yang lain justru menjadi pemicu awal. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari studi longitudinal dengan jumlah peserta lebih dari 300 keluarga, masing-masing memiliki dua anak remaja.
Untuk mengukur tingkat 'favoritisme', peneliti melihat tanggapan positif dari anak-anak maupun kedua orangtua mereka. Anak-anak ditanyai tentang bagaimana hubungan mereka dengan kedua orangtua.
Orangtua mereka pun diberi pertanyaan seputar seberapa harmonis dan hangat hubungan mereka dengan anak-anak dan seberapa sering konflik yang mereka alami dengan anak mereka.
Peneliti menemukan bahwa rata-rata anak lebih harmonis sekaligus lebih banyak mengalami konflik dengan ibu mereka. Namun, tingkat perubahan dalam hubungan untuk ibu dan ayah tidaklah berbeda.
Studi tersebut juga mengamati keluarga dengan dua anak, namun Jenssen percaya bahwa data tersebut akan menunjukkan hasil serupa bila terjadi dengan keluarga yang memiliki anak lebih dari dua.
Baca juga : Geram Dianggap Suka Pilih Kasih Terhadap Anak, Begini Penjelasan Ussy Sulistiawaty yang Menyentil Para Netizen
Sementara, banyak orangtua dalam penelitian tersebut menganggap telah memperlakukan anak mereka sama baiknya sebagai cara terbaik untuk mengurangi dampak negatif.
"Ketika orangtua lebih mencintai dan mereka lebih mendukung dan konsisten dengan semua anak, label 'favoritisme' cenderung tidak menjadi sebuah masalah besar," ucap Jenssen. Beberapa orangtua merasa seperti 'Saya perlu memperlakukan mereka sama.'
Namun yang sebaiknya orangtua terapkan ialah dengan memperlakukan anak secara adil, tapi tidak sama. Mengapa?
Orangtua perlu belajar banyak tentang bagaimana cara memusatkan perhatian pada setiap anak, terutama dalam memperlakukan mereka secara berbeda, karena setiap anak berbeda orang dan memiliki kebutuhan yang berbeda. (*)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR