Nakita.id.- EQ atau kecerdasan emosi adalah kemampuan seseorang dalam meregulasi emosinya. Dalam hal ini, kemampuan untuk mengenali dan mengelola emosi yang dirasakan dan kemudian menyalurkannya lewat jalur-jalur yang konstruktif (tidak merugikan diri sendiri dan orang lain).
Baca juga : Kreatif, Mudah Dilakukan dan Membuat Anak Cerdas, Ini Permainan untuk Si Anak Usia 4-5 Tahun
Penting diketahui bahwa kecerdasan emosi mulai terbentuk sejak dalam kandungan. Ibu yang selama hamil tenang dalam artian tidak ada gejolak emosi yang berarti, akan melahirkan anak-anak yang relatif bisa mengontrol emosinya.
Namun demikian, pola asuh juga berperan dalam membantu anak mengenali dan mengontrol emosi mereka. Seperti bagaimana mengelola kesedihan dan kegembiraan dalam tingkat yang sewajarnya.
Sedih atau kecewa adalah emosi yang wajar dialami saat orang tidak mendapatkan keinginannya. Namun anak yang EQ nya baik, tidak akan membiarkan kesedihannya berlarut-larut. Ia akan segera bangkit menghibur diri dan segera mencari solusi.
Lantas, bagaimana cara orangtua mengajarkan anak-anaknya tentang mengelola emosi? ,Berikut saran yang disampaikan Sandra Heng, class leader di Baby Sensory Singapore;
1. Bermain peran
Biarkan anak menikmati permainan yang tidak terstruktur, imajinatif dan berpura-pura. Ibu di sini bisa menemaninya sambil berdandan, bermain masak-masakan dan permainan lain yang melibatkan peran orang lain. Mengetahui peran-peran orang lain, terutama yang sering terdapat di masyarakat agar anak mengenal dan berempati pada profesi tersebut.
Baca juga : Kiat Agar Si Kecil Jadi Anak Kreatif
2. Membangun ruang/pojok khusus
Menurut berbagai penelitian, ada korelasi antara kreativitas dan EQ. Anak yang kreatif lebih mudah menghadapi tantangan karena biasanya dia juga mudah menemukan solusi.
Siapkan sudut kreatif dengan perlengkapan seni seperti cat, krayon, lem, kertas gambar, potongan kain dan berbagai jenis kertas. Di sinilah ia bisa menciptakan mahakaryanya dengan bebas tanpa mengacaukan area lain di rumah.
3. Jelajahi alam sekitar
Jangan bermain di dalam rumah terus-menerus. Sesekali, bawa anak ke taman dan dorong dia untuk menjelajahi alam sekitarnya, seperti menyentuh bunga, pohon, daun, air, pasir, dan tanah. aat ia belajar untuk menjelajah di luar zona nyamannya di rumah, batita akan mulai merasa lebih percaya diri.
4. Hormati kegagalan
Tak semua yang kita inginkan bisa kita miliki. Pun ketika anak mencoba kemudian apa yang dilakukannya gagal. Alih-alih mengkritiknya, hormatilah kegagalannya. Kemudia fokuslah pada langkah selanjutnya untuk memperbaiki atau mencoba lagi.
Baca juga : 7 Kiat Sederhana Membentuk Kreativitas Anak di Rumah
5. Dukung inovasi
Bagikan cinta orangtua dalam mendukung kreativitas si kecil.. Dengarkan musik yang indah atau diskusikan lukisan bersama-sama. Bantu batita mengembangkan rasa bangga dan percaya dirinya dengan memberikan kesempatan padanya untuk bereksplorasi. Misalnya dengan mendekorasi dinding atau rak sesuai ciptaannya sendiri.(*)
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR