Nakita.id - Tumbuh kembang calon bayi sangat bergantung pada ibunya. Maka setiap ibu hamil amat disarankan berusaha keras, mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan agar selalu dalam kondisi sehat, baik untuk ibu dan bayi.
Sebaliknya, ibu hamil juga perlu lebih banyak belajar tentang apa yang bisa terjadi pada diri sendiri dan bayi jika sering mengonsumsi makanan yang tidak sehat, sehingga hal ini bisa memotivasi Ibu untuk membuat keputusan tepat memilih makanan yang lebih sehat.
Nah, apa jadinya bila ibu hamil lebih sering mengonsumsi junk food? Berikut paparannya!
Baca juga : Awas, Ini Dampak Gizi Buruk Saat Hamil
1. Cacat lahir
Banyak kasus bayi dengan kondisi cacat lahir yang tidak dapat dicegah, namun Ibu dapat mengurangi risikonya dengan mengonsumsi makanan padat nutrisi.
KidsHealth melaporkan, ibu hamil yang kekurangan asam folat dapat meningkatkan kemungkinan bayi terkena cacat tabung saraf seperti spina bifida. Asam folat bisa ditemukan pada sayuran berdaun gelap dan sereal.
2. Kehilangan kalsium
Bayi yang belum lahir membutuhkan jumlah kalsium yang cukup untuk menumbuhkan tulang dan otot yang kuat. Jika kita tidak mengonsumsi makanan dengan banyak kalsium, bayi nantinya akan mengambil kebutuhan kalsium ibunya, sehingga akan menyebabkan kekurangan kalsium.
Kalsium hadir dalam makanan olahan berbahan dasar susu seperti susu, keju dan yogurt, tetapi juga dapat ditemukan di beberapa buah, sayuran dan jus yang diperkaya kalsium dan produk biji-bijian.
Baca juga : Bahaya Bagi Janin Jika Ibu Hamil Kurang Gizi
3. Berat lahir rendah
Kurang nutrisi penting dapat mencegah pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal, yang dapat menyebabkan berat lahir rendah.
Bayi yang dilahirkan dengan berat badan rendah sering mengalami masalah kesehatan tambahan seiring bertambahnya usia, Eileen Behan melaporkan dalam bukunya yang berjudul, The Pregnancy Diet. (The Penguin Book, London-2014)
Mengonsumsi banyak makanan bergizi dapat melindungi kesehatan bayi saat ia tumbuh di rahim ibu. Behan mencatat, ibu yang tak banyak makan penuh gizi saat hamil dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada bayi sejak dini.
Maka, pastikan Ibu telah menyantap banyak nutrisi guna membantu diri sendiri melahirkan bayi dengan berat badan normal.
Baca juga : Kekurangan Gizi Saat Hamil, ini Akibatnya
4. Kelebihan berat badan
Jika berat badan Ibu dikatakan normal dan sehat sebelum hamil, maka Ibu harus menambah berat badan sebanyak 11 sampai 16 kilogram sebelum melahirkan.
Tapi, jika ternyata Ibu memiliki kelebihan berat badan sebelum kehamilan, dokter akan menyarankan supaya Ibu bisa mengurangi kelebihan berat tubuh.
Mengonsumsi makanan dengan gizi buruk dapat memberi kontribusi pada kenaikan berat badan yang tidak sehat dan membuat berat badan bayi juga berlebih setelah dilahirkan.
Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan berkalori tinggi seperti makanan yang digoreng, soda dan permen, dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan secara tidak sehat.
Berat badan ibu yang terlalu banyak juga bisa berdampak pada kesehatan bayi bahkan setelah ia lahir. Buah-buahan, sayuran, biji-bijian dan susu rendah lemak adalah pilihan yang lebih sehat, yang akan membantu Ibu mempertahankan berat badan ideal selama kehamilan. (*)
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR