Upaya menjatuhkan seseorang secara verbal, dilansir dari Psychology Today, secara psikologis dapat diinterpretasikan sebagai pelampiasan keinginan untuk menurunkan status sosial sasaran komentar.
Sebuah komentar menjatuhkan seringnya didorong oleh kemarahan terkait ketakutan pelakunya akan status sosialnya sendiri.
Biasanya, pelaku komentar menjatuhkan itu ingin merasa ‘aman’ dengan berada di posisi lebih baik dari sasaran komentarnya.
Malah orang-orang yang kerap dievaluasi dengan skala, seperti tes IQ, nilai perkuliahan, atau sertifikasi adalah mereka yang lebih sensitif.
Mereka merasa posisinya di status sosial terancam dari berbagai sisi.
Bisa dikatakan, orang-orang yang terukur kepandaiannya atau punya status tertentu malah paling mudah menjatuhkan orang lain.
Pelaku komentar pada Dian Nitami misalnya, Lulusan universitas. Dengan kata lain dia memiliki status dan kepandaian yang terukur.
Mereka yang merasa jelas memiliki suatu status mencari cara supaya tetap terlihat lebih tinggi, yaitu dengan menjatuhkan orang lain.
Dengan alasan itulah komentar yang mereka berikan menyerang status sosial orang lain yang terkait dengan keturunan keluarga, prestis, atau kelompok-kelompok tertentu.
Secara prestis, status Dian sebagai artis diejek oleh warganet tersebut. Bisa dikaitkan, warganet tersebut mungkin merasa tidak aman dengan posisi sosialnya.
Tidak berarti Dian benar-benar memiliki hidung yang perlu dioperasi, atau memang tidak punya uang sama sekali.
Warganet ini menyerang hal-hal yang membuatnya merasa tidak aman.
Baca Juga : Vanessa Angel Terciduk di Hotel Bersama Pria Hidung Belang, Segini Tarifnya Sekali Check In!
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | psychologytoday |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR