Jadi, selama dan setelah kunjungan dari teman atau relasi yang penuh kasih dan ceria, neuron ini akan membangkitkan perasaan positif yang serupa di otak orang yang sedang sakit.
Sehingga mengangkat semangat mereka dan membuat mereka merasa lebih baik.
Dr. Matthew Ratcliffe, dosen senior bidang filsafat di Durham University, mengatakan bahwa "neuron cermin" sebagian menjelaskan mengapa seseorang sangat dipengaruhi oleh gerakan, tindakan, dan cara orang lain.
"Dengan berada bersama seseorang yang ceria, neuron cermin memotivasi respons yang sama di otak kita sendiri, mengarahkan kita untuk membuat gerakan yang sama dan bahkan mengarahkan kita ke arah reaksi emosional yang sama," katanya.
Bila neuron cermin dapat membuat pasien di rumah sakit merasa lebih bahagia, maka mereka dapat berkontribusi pada peningkatan pemulihan mereka.
Sementara itu, teman-teman yang tak bisa datang berkunjung justru dapat berakibat buruk bagi pasien.
Menurut Daniel Goleman, pengarang buku Social Intelligence: The New Science Of Human Relationships, mereka tidak hanya kehilangan manfaat dari kontak cinta.
Tetapi perasaan penolakan dapat mengaktifkan bagian-bagian otak yang menghasilkan rasa sakit fisik.
Source | : | Tribun Style,Dailymai.co.uk |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR