Nakita.id – Moms, sebuah penelitian menemukan tentang biomarker dapat mengindetifikasi detak jantung yang tidak beraturan.
Para peneliti telah mengidentifikasi dua biomarker yang dapat membantu dalam diagnosis kondisi detak jantung yang tidak teratur yang meningkatkan risiko stroke.
Atrial fibrillation (AF) adalah gangguan irama jantung yang paling umum, mempengaruhi lebih dari 30 juta orang di seluruh dunia.
Tetapi sering terdeteksi hanya setelah seseorang mengalami stroke.
Baca Juga : Rutin Minum Campuran Air Hangat dan Sari Jeruk Nipis, Tubuh Akan Alami Manfaat Ini!
Studi oleh para peneliti di University of Birmingham di Inggris, menemukan tiga faktor risiko klinis dan dua biomarker memiliki hubungan yang kuat dengan AF.
Mereka yang paling berisiko mengalami kondisi ini adalah yang lebih tua, laki-laki dan memiliki BMI yang tinggi.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | thehealthsite.com |
Penulis | : | Rizqa Widiasti |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR