Penyakit tersebut menyebabkan demam, pustula, dan dalam kasus yang ekstrim, komplikasi dari penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
Karena itulah para dokter tak pernah bosan memperingatkan untuk mencuci bersih tangan dengan sabun setelah menyentuh kucing dan sebisa mungkin menghindari mencium kucing dalam frekuensi yang sering.
Menurut Nelson, jika populasi kucing yang berisiko membawa penyakit dapat diidentifikasi, upaya pencegahan pun akan dapat fokus dilakukan.
Baca Juga : Seperti Tak Rela Gading dan Gisel Cerai, Sang Hakim Ikut Buat Tagar #SaveGempi?
Moms yang memiliki kucing peliharaan juga harus berhati-hati.
Pasalnya hewan peliharaan yang sering berinteraksi dengan kucing liar memiliki potensi besar untuk tertular penyakit.
Nelson juga menyarankan agar Moms memastikan kalau hewan peliharaan Moms tidak memiliki kutu.
Meski penyakit ini relatif jarang ditemukan (survei kejadian tahunan hanya 4,5 diagnosa rawat jalan dari 100.000 penduduk), risiko penularan penyakit ini tentu tak bisa diabaikan.
Bukannya Menyehatkan, Inilah Bahaya Mengonsumsi Protein Terlalu Banyak pada Lansia
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR