Nakita.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sempat merencanakan razia anjing dan kucing liar di Jakarta.
Rencananya, razia berlangsung pada tanggal 7 hingga 9 Januari 2019 di Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kelurahan Sukapura, Kelurahan Ragunan, Kelurahan Jelambar, dan Kelurahan Kelapa Dua Wetan.
Namun adanya kecaman dari para pecinta hewan di sosial media terkait razia ini membuat Anies menginstruksikan agar penangkapan kucing liar di wilayah Ibu Kota ditunda.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Laki-laki Ini Alami Tularemia, Infeksi Berbahaya Akibat Kucing Peliharaan
Razia ini dilakukan karena banyaknya keluhan masyarakat tentang binatang liar yang tak terawat di sekitar rumahnya.
Dilansir dari Kompas.com, Anis menyatakan bahwa razia anjing dan kucing liar di wilayah Jakarta ditujukan untuk mencegah penularan penyakit yang mungkin dibawa kucing liar kepada manusia.
Kucing dan anjing memang merupakan hewan peliharaan yang paling banyak diminati orang dewasa maupun anak-anak.
Memeluk peliharaan kesayangan, seperti anak kucing misalnya, dapat membuat Moms dan Si Kecil merasa nyaman.
Selain itu, tingkah lucu nan menggemaskan yang ditunjukkan oleh kucing dan anjing bisa menjadi hiburan tersendiri bagi pecintanya.
Baca Juga : Satu Bulan Setelah Menikah Aura Kasih Sudah Hamil, Ini Rahasianya Agar Cepat Hamil Bagi Pengantin Baru!
Jika Moms dan Si Kecil termasuk penggemar kucing atau anjing, berhati-hatilah saat bermain dengan kucing dan anjing liar.
Menurut para ahli, kebiasaan bermain dengan kucing liar dapat berbahaya untuk kesehatan Moms dan Si Kecil.
Dokter dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS melakukan survei skala besar tentang penyakit demam yang diakibatkan oleh cakaran hewan berbulu ini.
Baca Juga : Jadi Sukses Saat Dewasa, Mulai Ajari 7 Karakter Ini pada Anak Moms!
Anak kucing dan kucing liar lebih mungkin untuk membawa bakteri penyakit.
Penyakit ini dapat menyebar ketika Moms atau Si Kecil tergores oleh kuku kucing liar yang terinfeksi.
Resiko terkena penyakit menular dari kucing liar juga dapat terjadi ketika Moms memasukkan tangan atau makanan ke mulut setelah membelai kucing liar yang terinfeksi tanpa cuci tangan dulu sebelumnya.
Baca Juga : Ciri-ciri Hamil Anak Perempuan, Perhatikan Perubahan pada Tubuh Ini
Bermain dengan kucing liar dan anak kucing juga harus dihindari sebisa mungkin demi mencegah penularan bakteri penyakit dari kucing ke manusia.
"Ruang lingkup dan dampak dari penyakit ini sedikit lebih besar dari yang kita duga. Pencegahannya ialah menghindari cakaran kucing liar,” jelas Dr Christina Nelson.
Nelson menemukan, dampak dari penyakit yang disebabkan kucing liar memiliki potensi mematikan lebih besar.
Baca Juga : Agar Si Kecil Lebih Percaya Diri, Jangan Lagi Lakukan 5 Hal Ini Moms
Penyakit tersebut menyebabkan demam, pustula, dan dalam kasus yang ekstrim, komplikasi dari penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
Karena itulah para dokter tak pernah bosan memperingatkan untuk mencuci bersih tangan dengan sabun setelah menyentuh kucing dan sebisa mungkin menghindari mencium kucing dalam frekuensi yang sering.
Menurut Nelson, jika populasi kucing yang berisiko membawa penyakit dapat diidentifikasi, upaya pencegahan pun akan dapat fokus dilakukan.
Baca Juga : Seperti Tak Rela Gading dan Gisel Cerai, Sang Hakim Ikut Buat Tagar #SaveGempi?
Moms yang memiliki kucing peliharaan juga harus berhati-hati.
Pasalnya hewan peliharaan yang sering berinteraksi dengan kucing liar memiliki potensi besar untuk tertular penyakit.
Nelson juga menyarankan agar Moms memastikan kalau hewan peliharaan Moms tidak memiliki kutu.
Meski penyakit ini relatif jarang ditemukan (survei kejadian tahunan hanya 4,5 diagnosa rawat jalan dari 100.000 penduduk), risiko penularan penyakit ini tentu tak bisa diabaikan.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR