Nakita.id - Moms jangan menyerah untuk mengajari anak dalam belajar ya, terutama matematika.
Penelitian terbaru yang dilakukan Debora Stipek, Ph. D, profesor di Stanford University menemukan, kemampuan matematika anak saat memasuki taman kanak-kanak dapat menjadi acuan yang kuat bagaimana prestasi akademik anak di masa depan, baik matematika atau mata pelajaran yang lain.
Melansir dari Parents, belajar matematika meningkatkan daya ingat, perhatian, dan keterampilan kognitif anak.
Moms dapat mendaftarkan anak untuk ikut pelajaran tambahan, tetapi ada loh cara yang lebih menyenangkan.
Berikut cara yang dapat Moms lakukan agar belajar matematika jadi menyenangkan:
1. Konsep berhitung
Belajar berhitung adalah hal mendasar yang harus dilakukan, karena anak dapat belajar urutan angka dan memahami angka.
Ada tiga konsep angka yaitu one-to-one correspondence (setiap objek dihitung hanya sekali), kardinalitas (objek terakhir yang dihitung adalah jumlah total objek), dan invarian (jumlah objek tidak berubah jika dikonfigurasi secara berbeda.
Baca Juga : 5 Manfaat Mengajak Anak Memasak, Salah Satunya Mengasah Panca Indra
Tiga konsep tadi akan terasa bosan jika hanya belajar melalui buku, maka yang bisa Moms lakukan adalah mengajak anak berhitung objek tertentu.
Misalnya jumlah kancing baju yang ia pakai, jumlah jeruk yang akan dimasukkan ke dalam keranjang belanja, dan lain sebagainya.
Baca Juga : Agar Anak Berani, Percaya Diri dan Mandiri, Lakukan 8 Cara Ini
Cara lain, kumpulkan beberapa koin dan minta anak menghitungnya.
Setelah dia menghitungnya, atur koin ke dalam bentuk lingkaran, kotak, dan lain sebagainya.
Hal ini berfungsi mengajarkan nomor invarian.
Jika anak kesulitan pada sub pelajaran one-to-one correspondence, ambil sepasang sendok dan garpu, cangkir dan piring, kuda dan koboi, dan minta Si Kecil untuk memasangkannya.
Di sini anak belajar setiap pasangan objek terdiri dari jumlah yang sama.
2. Geometri dan tata ruang
Anak bisa belajar geometri dan tata ruang menggunakan mainan block dan building toys.
Tetapi ada cara lainnya seperti mengidentifikasi bentuk objek yang ada di rumah misalnya jendela yang berbentuk persegi panjang, bentuk lingkaran pada jam, dan lain sebagainya.
Belajar penempatan gambar melalui buku bacaan.
Moms bisa menanyakan 'di mana letak bulan? Di atas pohon atau di bawah pohon?' atau Moms bisa menanyakan ukuran dengan bertanya 'apakah kuda nil lebih besar dibanding monyet?' dan lain sebagainya.
Baca Juga : Rasakan Sensasi Luar Biasa dengan Memahami 5 Zona Sensitif Pasangan, Dijamin Hubungan Intim Makin Nikmat
3. Pengukuran
Ada banyak bentuk pengukuran untuk dipelajari yaitu panjang, tinggi, berat, ukuran, jumlah, dan alat untuk mengukur.
Konsep pengukuran dapat dilakukan ke dalam kegiatan sehari-hari.
Misalnya ketika Moms memasak, minta bantuan anak untuk mengambilkan setengah cangkir air atau satu sendok makan gula.
Cara lain juga bisa dilakukan ketika berbelanja, minta anak memegang satu kilogram gula dan satu kotak biskuit, dan tanya lebih berat yang mana.
Setelah mempelajari berat, ajak Si Kecil menggambar kakinya dan membandingkan dengan kaki Moms.
Di sini anak belajar perbedaan panjang dan pendek, serta besar dan kecil.
Source | : | Parents |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR