Kedua, kehamilan dan persalinan adalah hal yang menantang bagi tubuh perempuan.
Ketika kehamilan berjalan satu per satu kurang dari 18 bulan, risiko komplikasi meningkat baik untuk ibu dan bayi.
Tubuh perempuan tidak punya cukup waktu untuk pulih dari semua perubahan yang disebabkan oleh kehamilan sebelumnya.
Baca Juga : Inilah Deretan Artis Cantik yang Berani Menikah Sebelum Usia 20 Tahun!
Sekarang, jika 2 kehamilan back-to-back sudah berisiko, bayangkan memiliki 27 dari mereka, tanpa punya waktu untuk istirahat.
Ketiga, para ahli meragukan bahwa banyak anak-anak (serta ibu mereka) akan bertahan hidup setelah kejadian ini.
Ingat kejadian tersebut terjadi di pedesaan Rusia abad ke-18.
Baca Juga : Tak Hanya Seleb Tampan, Para Pengusaha Tajir ini Juga Pilih Nikahi Seleb Janda
Pada saat itu, setiap kehamilan adalah risiko. Tambahkan fakta bahwa mereka adalah petani dan harus bekerja dan merawat anak-anak pada saat yang sama.
Entah apa terjadi pada saat itu, kita belum tahu.
Namun, kasus Valentina membuat para pakar reproduksi lebih giat dalam melakukan penelitian.
(Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judul Kisah Ibu Paling Produktif Dalam Sejarah, Hamil 27 Kali dan Lahirkan 69 Anak)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | intisari |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR