Situasi ini membuat orang dengan apnea tidur menganggap dengkuran yang berisik dan terus terjadi adalah hal biasa, kemudian mengabaikannya.
Terkait dengan itu, hampir 40 persen penderita stroke mengalami serangan stroke saat tidur atau dalam satu jam setelah mereka bangun tidur.
Dari data tersebut banyak dokter mulai menduga adanya keterkaitan erat antara kebiasaan mendengkur parah dengan serangan stroke.
Baca Juga : Intip Gaya Berpakaian Putri Kerajaan Inggris, Meghan Markle Paling Sering Melanggar Aturan
Ada pula temuan lain yang menjabarkan jika seseorang tidur lebih dari 8 jam setiap malam memiliki risiko lebih tinggi dapat terserang stroke.
Lalu, orang yang selalu mengantuk pada siang hari juga berisiko menjadi korban serangan stroke.
Maka jika Moms atau pasangan diketahui memiliki kebiasaan mendengkur saat tidur, sebaiknya Moms berhati-hati.
Jika perlu lakukan pemeriksaan untuk memastikan apakah dengkuran itu disebabkan oleh apnea tidur.
Dengan mengetahui lebih cepat, Moms dapat mencegah kemungkinan terburuk, yakni terserang stroke.
Tak hanya itu, dengan mendapat perawatan tepat, Moms atau pasangan Moms yang terganggu karena dengkuran nantinya bisa tidur lebih nyenyak.
Source | : | Nakita.id,AASTweb.org |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR