Nakita.id - Sabtu, 22 Desember 2018 merupakan hari terakhir, Reifian Fajarsyah, atau yang kita kenal dengan nama panggung Ifan Seventeen bertemu dengan sahabat sepanggungnya, grup band Seventeen.
Hari itu, ombak tsunami tinggi menghantam panggung tempat di mana Seventeen tengah menghibur penonton dalam acara gathering karyawan PLN.
Tak pernah menyangka bahwa hari itu akan menjadi hari terakhirnya bersama Seventeen.
Baca Juga : Seventeen Pamit! Begini Perjalanan Kariernya: Berkali-kali Ditinggal Personel dan Ifan Ditinggal Sendiri
Selain kehilangan sahabat yang ia sayangi, Ifan juga harus kehilangan sang istri Dylan Sahara, yang juga meninggal dunia dalam insiden yang sama.
Hampir satu bulan pasca-tsunami meluluhlantakkan kawasan Banten dan sekitarnya, Ifan sudah mulai muncul ke publik dan menjalani aktivitas barunya.
Beruntungnya, Ifan memiliki sahabat yang sangat mencintai dan juga menyayanginya.
Baca Juga : Tak Tersorot Media, Ini Cara Move On yang Saat Ini Dilakukan Ifan Seventeen Setelah Alami Kejadian Pahit
Seolah setiap langkah Ifan selalu diiringi doa juga canda tawa dari para sahabat yang ia miliki.
Ifan sudah mulai berkumpul bersama kawan-kawannya, mendatangi kajian, dan juga bercanda tawa seperti biasa.
Kamis, 17 Januari 2019 ini merupakan hari ulang tahun grup band Seventeen.
Di tahun ini, Seventeen menginjak usia 20 tahun, usia yang sebenarnya cukup dewasa bagi sebuah grup band.
Sedih rasanya bagi Ifan, menyadari di hari ulang tahunnya dan para sahabat, ia justru tinggal seorang diri.
Baca Juga : Alami Trauma Mendalam, Ifan Seventeen Dikabarkan Jatuh Sakit
Tetapi rasanya Ifan harus berbangga, karena berkat para sahabat, konser Tribute to Seventeen yang diselenggarakan stasiun televisi RCTI membuatnya bisa mengenang dengan bangga, karyanya dan juga sahabat-sahabatnya yang lebih dulu berpulang.
Sebelum konser berlangsung, media sosial sempat heboh dengan munculnya foto-foto momen terakhir kebersamaan Ifan dengan para sabahat yakni, Bani, Andi dan Herman.
Foto tersebut merupakan foto terakhir Ifan berada satu panggung dengan Seventeen.
Baca Juga : Alami Trauma Mendalam, Ifan Seventeen Dikabarkan Jatuh Sakit
Terlihat tulisan "EMPLOYEE GATHERING 2018 UNIT INDUK TRANSMISI JAWA BAGIAN BARAT", di belakang badan para personel Seventeen.
Foto tersebut menggambarkan suasana malam sebelum ajal menjemput banyak nyawa di Banten.
Setelah hampir satu bulan berlalu, foto tersebut muncul dan membuat Ifan kembali mengenang masa indahnya bersama para sahabat.
View this post on Instagram
"Alhamdulillah pagi ini mendapatkan kabar bahagia, Allah memberikan sedikit obat penawar rindu lewat jepretan tangan mas @bulus_ps beberapa menit sebelum kejadian," tulis Ifan dalam keterangannya.
Ia juga menjelaskan bahwa foto tersebut adalah seperti keinginannya dan teman-temannya yang ingin dikenang melalui karya.
"Karna sebenar2nya beginilah cara kami ingin dikenang, bersenang2 sebagai sebuah keluarga diatas panggung dalam rangka mencari berkah buat keluarga dirumah, sekaligus bisa membuat orang tersenyum menikmati karya2 yang tulus kami buat."
Ifan juga mendoakan para masyarakat yang sudah mendoakannya dan juga mendoakan para sahabatnya yang telah tiada.
Baca Juga : Seventeen Pamit! Begini Perjalanan Kariernya: Berkali-kali Ditinggal Personel dan Ifan Ditinggal Sendiri
"Semoga Allah membalas kebaikan semua teman2 & sahabat2 yang terlibat didalamnya.
-Saudara sepanggung sehidup semati, Seventeen-"
Foto tersebut merupakan jepretan dari Paulus Setiawan.
Dalam unggahannya, pemilik akun @bulus_ps hanya menuliskan satu kata yang cukup membuat hati warganet bergetar.
"Kemarin", seperti bagaimana kisah Seventeen berakhir, dan sesuai lagu yang kini dikenang banyak masyarakat karena kisahnya.
Tanjung Lesung, 22 Desember 2018, seolah ajdi saksi bagaimana karya Seventeen akan dikenang hangat.
Bagaimana Seventeen telah berkontribusi bagi kancah musik Tanah Air.
Dan khususnya, bagaimana Ifan Seventeen telah berhasil membuat teman-temannya abadi di mata seluruh masyarakat Seventeen.
Selamat ulang tahun Seventeen, selamat jalan, Karyamu abadi!
Source | : | |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR