Nakita.id - Suatu kondisi langka harus dialami oleh seorang perempuan di China Tenggara.
Perempuan yang dikenali bernama Chen tersebut secara tiba-tiba tak bisa lagi mendengarkan suara pria.
Namun, kondisi anehnya ini tidak terjadi sejak ia kecil, melainkan ketika ia dewasa.
Baca Juga : Tak Berhenti Menangis, Istri Aris 'Idol' Bersikeras Sang Suami Dijebak Oleh Perempuan Ini!
Semua berawal ketika Chen merasa mual dan telinganya berdenging.
Lantas ia memutuskan pergi tidur dengan maksud mengurangi rasa sakit.
Tetapi keesokan harinya, ia justru tidak bisa mendengar suara pacarnya yang tidur di sampingnya.
Parahnya lagi, ternyata Chen tidak bisa mendengarkan semua suara pria.
Dia kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat di kota asalnya, Xiamen, provinsi Fujian.
Lin Xiaoqing Kepala Dokter Rumah Sakit Qianpu mengatakan kepada wartawan, "Dia bisa mendengar saya ketika saya berbicara dengannya, tetapi ketika seorang pasien pria muda berjalan, dia tidak bisa mendengarnya sama sekali. "
Baca Juga : Setelah Aris Idol, Asisten Ivan Gunawan Juga Diciduk Polisi Karena Narkoba
Lin mendiagnosis Chen dengan gangguan pendengaran tuli frekuensi rendah.
Suatu kondisi yang jarang dialami orang, dimana pasien hanya bisa mendengar suara dengan frekuensi tinggi.
Tuli frekuensi rendah atau disebut juga Reverse-Slope Hearing Loss (RSHL) telah memengaruhi satu dari 12.000 orang di dunia.
Menurut data, 3.000 orang di Kanada dan Amerika Serikat menderita gangguan ini.
Pasien dengan RSHL juga tidak dapat mendengar suara frekuensi rendah lain seperti gemuruh petir, dengungan kulkas, bahkan mobil mendekat, yang bisa berbahaya.
Penyebab RSHL sendiri kebanyakan karena genetik, tetapi kondisi tertentu seperti infeksi virus, dan gangguan pendengaran yang tiba-tiba juga dapat memicunya.
Namun, perubahan tekanan endolymph atau cairan di telinga bagian dalam serta stres, cedera dan masalah pembuluh darah dapat berkontribusi pada pengembangan RSHL.
Menurut dokter, dalam beberapa tahun terakhir kejadian tuli frekuensi rendah telah meningkat, sebagian besar terjadi pada orang yang sibuk, mendapat tekanan kerja, dan sering begadang.
Baca Juga : Beli Baju Bekas, Lelaki Ini Justru Jadi Jutawan Karena Temukan Dompet Penuh Uang Tunai di Sakunya!
Kelelahan yang berlebihan akan membuat tubuh menjadi stres, iskemia jangka panjang dan hipoksia telinga bagian dalam.
Hal ini lah yang akan menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam dan mengakibatkan gangguan pendengaran.
Jika tuli frekuensi rendah akut tidak diobati untuk waktu yang lama, hal ini dapat menyebabkan pusing, mual, kecemasan dan insomnia.
Pasien dengan gangguan ini harus segera diobati agar pendengaran bisa kembali normal.
Audiolog Dr. Michelle Kraskin mengatakan kepada Live Science , "Kebanyakan penelitian telah menunjukkan bahwa jika Anda mendeteksinya dalam waktu 48 jam, Anda memiliki peluang terbaik untuk pemulihan."
Untuk mencegah agar tidak menderita gangguan ini, dokter Lin menyarankan agar kita tidak memakai headset dalam waktu lama untuk mendengarkan musik, menghindari paparan kebisingan dalam jangka lama, dan juga menghindari kebiasaan begadang.
Baca Juga : 20 Tahun Band Seventeen Berkarya: Hampir Bubar Saat Gempa Jogja, Kini Berakhir Karena Tsunami Banten
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | NextShark |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Kunthi Kristyani |
KOMENTAR