Nakita.id - Tepat hari ini, Kamis (17/1/2019) grup band Seventeen berulang tahun ke-20.
Mestinya hari ini menjadi hari bahagia bagi semua personel Seventeen merayakan eksistensinya di dunia musik Indonesia.
Tapi, takdir Tuhan berkata lain dan mungkin saja jalan yang terbaik.
Baca Juga : Selingkuh Dengan Dosennya, Mahasiswi Kupang Ini Dikenal Anak Baik dan Cerewet
Pada 22 Desember 2018 lalu, Ifan, vokalis Seventeen harus merasakan pedihnya ditinggalkan seluruh personel dan istrinya.
Seventeen menjadi salah satu korban tsunami Banten yang merenggut nyawa semua personel, kecuali Ifan.
Kini di hari ulang tahun ke-20 Seventeen, Ifan pun mengunggah foto kenangannya bersama semua personel di instagram.
Begitu pula istri Herman Seventeen, Juliana Moechtar yang mengunggah foto sembari mengucapkan ulang tahun.
Tak sekedar ucapan ulang tahun, Juliana Moechtar juga mengingat kembali kenangan manisnya bersama Herman sebelum meninggal.
Baca Juga : Bahaya Sandal Jepit, Bisa Membuat Kaki Anak Alami Gangguan ini!
Juliana teringat rasa bahagianya Herman ketika ingin menyambut dan merayakan ulang tahun Seventeen ke-20.
Saat itu Seventeen sudah berencana akan menggelar konser besar di Ternate tepat di hari ulang tahun.
"Msh keingat saat almarhum @hermanseventeen plng krmh Dan dia menceritakan dgn bahagianya “hun ... nanti tgl 17 januari, kita mau bikin konser besar di ternate buat ulth seventeen ke yg 20 “
Dgn antusias saya senyum mendengar dy bercerita” tp hari ini Tepat mau 4 minggu ini berlalu saat Tiba waktu yg di nanti Alhamdulillah semua org yg sayang kalian semua merayakan nya," tulis Juliana Moechtar di instagram.
Selain itu, Juliana Moechtar juga teringat kenangannya bersama Herman Seventeen kala melihat film Bohemian Queen.
Baca Juga : Bayi yang Lahir Pada Waktu Ini Lebih Cerdas Dibanding Bayi Lainnya!
Saat itu Herman bercerita pada istrinya bahwa ia selama berkarir di dunia musik dan menciptakan berbagai lagu terinspirasi oleh Queen.
Juliana Moechtar hanya tersenyum ketika mendengar curahan hati Herman Seventeen tentang lagu-lagu ciptaannya.
Dan saya msh ingat saat saya bersama almarhum suami saya berjalan kaki ddpn hotel saat dibandung kita sangat antusias ingin menonton film bohemian queen, dgn penuh tatapan, penuh semangat dy nonton film itu “hun ... Byk lagu Han terinspirasi dr queen “ dan dia menyanyi smbl kita berjalan kaki balik kehotel smbl bercerita,
Ternyata Herman Seventeen menyimpan makna tersendiri dari Queen yang bukan sekedar sumber inspirasinya.
Herman mengatakan kepada Juliana bahwa Queen adalah melegenda.
Jika jasadnya menghilang, Queen tak pernah benar-benar menghilang.
Personel Seventeen yang menciptakan lagu 'Kemarin' ini mempercayai bahwa sosok Queen tidak akan pernah dilupakan.
"Dan yg dia cerita saat itu hanya queen queen queen byk sekaliiiiii cerita dia tentang queen, saya cm tersenyum membalas semua cerita almarhum, Dan terakhir dy cerita “hun Queen itu legend “
Saat mereka udh ga ada lg pun mereka msh dikenang Dan gak akan dilupakan “ gmn ya ngerasaiin jika kita meninggal itu dikenang sama seluruh orang banyak” Dan smpe dikamar pun dihotel dy msh menynyi2 lagu queen dan berbicaara ttng queen” ......," lanjutnya.
Seketika sekarang Juliana Moechtar teringat olah cerita-cerita Herman tentang Queen.
Ia terenyuh ketika banyak orang menyanyikan lagu ciptaan Herman Seventeen.
Baca Juga : Dikabarkan Ludes, Ternyata Ini Daftar Berbagai Warisan yang Ditinggalkan Olga Syahputra
Juliana mengaku dulu dirinya kerap kali cemburu dengan kesibukan Herman sebagai seorang pemusik dan pencipta lagu.
Namun, kini ia justru bahagia dengan sosok almarhum suaminya yang telah menciptakan lagu-lagu indah nan penuh arti.
"Han ??? @hermanseventeen apa Han tau skrg semua mengenang lagu2 Han ???? Menyanyikan lagu yg selalu Han bikin siang Dan malam ??? Hun saksi hidup yg sll melihat Han selalu membuat lagu smpe pagi baru tidur ,
Sampe Hun kdng cemburu klw waktu Han banyak distudio hanya dgn gitar, lirik, gitar, lirik ,,,Dan ngambek klw ditinggal tidur sndiri krn Han lbh memilih hanya berada dstudio kecil drmh," sambungnya.
Source | : | |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR