Si Kecil Makan Berantakan? Itu Salah Satu Tanda Ucapan Sayangnya!

Nakita.id - Saat Si Kecil mulai belajar makan sendiri, pasti Moms akan menemui momen-momen di mana Si Kecil makan dengan berantakan.

Namun proses belajarnya itu bukan hanya berarti Si Kecil tengah berusaha mengerti caranya makan walau berantakan.

Melansir Parents.com, ketika Si Kecil makan berantakan, bermain-main dengan makanannya, bisa jadi itu adalah salah satu caranya mengungkapkan sayang pada Moms.

Dalam hidup anak-anak usia balita, tidak ada yang lebih penting dari keberadaan Moms dan Dads.

Baca Juga : Tak Perlu Takut Marah Jika Anak Makan Berantakan, Ini Manfaat Membiarkan Anak Makan Sendiri

Si Kecil merasa lebih aman ketika Moms dan Dads ada bersama mereka, dan keberadaan Moms sangat penting untuk perkembangannya.

Saat Si Kecil mulai mengenal hal baru, mereka akan semangat membagikannya pada Moms.

Rasa sayang Si Kecil mungkin belum bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Namun ada beberapa tindakan Si Kecil yang di luar dugaan Moms, sebenarnya adalah cara Si Kecil untuk menunjukkan rasa sayangnya.

Simak 4 cara Si Kecil ungkapkan perasaan sayangnya.

1. Makan berantakan dan bermain-main dengan makanan

Mungkin Moms melihat Si Kecil lebih banyak mengaduk-aduk, menumpahkan, atau bermain-main dengan makanannya.

Tahukah Moms, bagi Si Kecil makanan merupakan salah satu objek untuk mengeksplorasi pengetahuan dan melakukan eksperimen.

Ketika Si Kecil bermain-main dengan makanannya lalu menunjukkannya pada Moms, ia tengah membagikan suatu hal yang membuatnya gembira dan berharap Moms pun merasakan hal yang sama.

Anak-anak usia balita belum memiliki konsep jelas tentang kehidupan, mereka hanya menuruti rasa penasaran.

Saat ia menemukan hal baru, Si Kecil pasti akan menunjukkannya pada Moms.

2. Menunda-nunda kegiatan Moms dan Dads

Moms pernah buru-buru, tetapi Si Kecil melakukan sesuatu sehingga Moms harus menunda kegiatan?

Ternyata itu termasuk salah satu cara Si Kecil menunjukkan ia menyayangi Moms, karena tak ingin berpisah dengan Moms.

Balita belum mengerti waktu, sehingga Moms dan Dads yang terlihat terburu-buru di matanya seperti hendak berpisah dengan Si Kecil.

Balita tentu lebih memilih untuk selalu bersama orangtuanya.

Ketika ia menunda-nunda kegiatan Moms dan Dads, Si Kecil hanya ingin Moms dan Dads menghabiskan waktu dengannya.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Kok si kecil sering memaksa semua yang diinginkan harus terpenuh hari itu juga. Kenapa ya si kecil cenderung tidak sabaran? Yuk latih kesabaran anak dengan cara ini 1.Memberi tahu alasan Anak yang tidak sabar biasanya tidak mampu mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Anak juga cenderung merasa bisa saja melakukan apa saja yang mereka inginkan. Padahal mereka juga perlu tahu alasan di balik apa yang mereka lakukan. Menurut Hal Runkel, terapis keluarga sekaligus penulis Scream Free Parenting mengungkapkan anak perlu diberi tahu secara sederhana sehingga anak tahu bahwa mereka tidak bisa semena-mena. Misalnya harus tidur cepat karena esok hari mereka akan melakukan aktivitas yang padat sehingga butuh banyak energi. 2.Beri tahu jika mereka melakukan yang benar Memuji anak tentu baik jika dilakukan dengan tepat.Larry J. Koenig, PhD dalam bukunya Smart Dicipline mengungkapkan perlu adanya ungkapan atas keberhasilan yang mereka lakukan. Selain itu, Moms juga perlu menunjukkan bahwa apa yang mereka lakukan benar sehingga pada kesempatan berikutnya anak akan melakukan hal yang benar tadi. 3. Sama-sama mengikuti aturan Aturan yang jelas dan konsisten perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini. Menurut Judy Arnall, salah seorang penulis buku Discipline Without Distress mengungkapkan banyak orangtua yang cenderung salah dalam menerapkan aturan. “Ketika anak tidak membereskan mainannya misalnya, orangtua hanya cenderung berteriak-teriak dan malah membuat frustasi. 4.Berkomunikasi dengan tepat Ibu bisa melatih kesabaran anak dengan pendekatan yang benar. Cara berkomunikasi dengan anak juga sangat penting. Pastikan Moms menggunakan suara tenang, menggunakan kontak mata dan menjaga gerakan tubuh lebih rileks. Bahkan kadang kali anak hanya butuh didengarkan sehingga Moms juga perlu menjadi pendengar yang baik untuk anak. Siapa yang sedang menghadapi anak yang tidak sabaran? #tipsnakita #nakitaid #mengasuhanak #parenting #mommies #pengasuhananak #kiddies #anak #balita #takbisadiam

A post shared by NakitaID (@nakitaid) on Jan 12, 2019 at 5:17am PST

3. Membawa mainan kesayangan ke manapun

Beberapa balita memiliki mainan atau boneka kesayangan yang harus selalu dibawa ke manapun mereka pergi.

Boneka atau mainan kesayangan Si Kecil dalam konsep balita ternyata dianggap sebagai representasi Moms dan rasa sayang Moms, terutama jika Moms tak bisa menemaninya.

Keinginan Si Kecil terus membawa barang kesayangannya merupakan wujud ia ingin selalu berada di dekat Moms.

Barang-barang kesayangan itu membuatnya merasa aman, seperti tengah berada di dekat Moms dan Dads.

4. Mengulangi kegiatan tertentu

Balita menyukai beberapa hal yang mungkin terkesan terus diulang-ulang, seperti membaca buku yang sama setiap malam, memakai baju yang sama setiap hari, atau meletakkan boneka kesayangannya pada urutan tertentu.

Tiap kegiatan itu, jika Moms setiap malam membacakan dongeng untuknya, adalah cara Si Kecil untuk merasa nyaman dan aman.

Melakukan hal yang sama seperti rutinitas bagi Si Kecil apalagi jika Moms dan Dads terlibat dalam rutinitas itu, merupakan representasi Moms dan Dads.

Di mana bagi Si Kecil, ia ingin keberadaan Moms dan Dads menjadi sesuatu yang selalu ada dalam hidupnya.(*)

PROMOTED CONTENT