Nakita.id - Moms, apakah Si Kecil termasuk anak yang mudah bergaul?
Itu bagus!
Anak yang mudah bergaul tentunya banyak memiliki teman karena ia mudah bersosialisasi.
Si gaul juga punya kepandaian membuka percakapan sehingga akan banyak yang menyambut pertemanannya itu.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 3 : Janin Bisa Menggerakkan Tangan dengan Bebas
Moms boleh bangga mempunyai anak seperti ini karena selain mudah bergaul, mereka umumnya juga ramah, tak sungkan atau gengsi menyapa orang.
Namun keramahannya ini hendaknya dibarengi dengan membekali anak gaul dengan sikap kehati-hatian.
Apa sajakah itu? Ini beberapa inspirasinya.
Baca Juga : Bayi Sembelit Setelah Diberi MPASI? Cukup Cegah dengan Cara Ini
Waspada orang asing
Si gaul perlu mengetahui, ada orang-orang yang memang patut didekati secara personal (keluarga dekat), harus disegani (orangtua dan guru), namun ada juga yang perlu diwaspadai dengan menjaga jarak (orang asing/stranger).
Tanpa tahu kategori-kategori ini di usia prasekolah, dikhawatirkan anak mudah merasa dekat dengan orang lain, bahkan yang baru dikenalnya.
Ini yang mesti dikhawatirkan Moms.
Jangan sampai karena keramahan anak, ia kemudian dimanfaatkan oleh orang dewasa yang tidak bertanggung jawab, misal, dengan mudah diajak pergi oleh orang yang tidak dikenalnya.
Baca Juga : Perkembangan Janin Bulan 3 : Janin Sudah Bisa Menelan
Rasa Kepemilikan
Anak yang mudah bergaul juga cenderung mempunyai rasa kepemilikan bersama yang lebih lepas.
Artinya, ia sering kali menganggap barang temannya adalah miliknya juga.
Dia akan “bingung” kalau ada temannya yang marah karena mainannya dipinjam olehnya.
Terkait dengan ini, si prasekolah sudah waktunya dikenalkan pada konsep kepemilikan pribadi.
Tekankan, sedekat apa pun pertemanan, setiap barang yang bukan miliknya, tidak lantas bisa dimainkan/ diambil begitu saja.
Jika anak ingin memainkan, mengambil atau meminjam, harus meminta izin atau persetujuan pemiliknya.
View this post on Instagram
Tentang bersosialisasi
Karena keramahannya, anak perlu dibekali pengetahuan bersosialisasi, termasuk apa saja yang harus anak lakukan pada situasi-situasi tertentu.
Contoh, jika ada anak lain berperilaku kasar seperti memukul, tekankan anak untuk melaporkannya pada orang dewasa yang bisa dipercaya.
Baca Juga : Yang Dilakukan Janin dalam Kandungan, Bisa Melakukan 4 Hal Unik Ini
Dorong Si Kecil untuk bersikap terbuka pada kita, orangtuanya, dan untuk tidak takut sekalipun diancam.
Sesekali lakukan permainan peran, dengan boneka, misal, sehingga anak bisa bersikap seharusnya pada situasisituasi tertentu.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR