"Aku bisa mengeluarkan sedikit filler, tapi sudah terlambat untuk membuatnya keluar semua. Jadi aku biarkan bibirnya terlihat bergelombang."
Ia menyesali keputusannya tersebut, sebab sekarang tidak ada yang mau bertanggung jawab atas rusaknya bibir Tracy.
"Tidak ada yang mau membetulkannya seperti mereka tidak amu bertanggung jawab dengan atas kondisi bibirku sekarang," tuturnya, melansir Metro.co.uk.
Tracy mengatakan dirinya ingin meningkatkan kewaspadaan perempuan atas bahaya filler bibir.
"Tujuan utamaku (bagikan kisahnya) adalah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bahayanya, sehingga hal ini tidak lagi terjadi di waktu yang akan datang," timpalnya.
Selain itu, perempuan beranak tiga ini juga ingin memberitahu pentingnya melakukan filler oleh tenaga profesional yang ahli.
Bukan dengan iming-iming membayar murah.
Dia akhirnya terpaksa pergi ke dokter yang memberinya krim untuk mengobati bibir bengkaknya.
Namun ia juga sakit hati ketika datang ke dokter spesialis Botox pribadi dan menghabiskan lebih dari 500 poundsterling atau sekitar Rp9,2 juta.
"Orang-orang akan selalu melakukan filler bibir, dan tidak ada masalah yang terjadi.
Tetapi ia harus tahu dari mana pemasang filler mendapatkan suntikan dan harus memastikan bahwa pasien memenuhi syarat.
"Jika satu orang membuat kesalahan, itu dapat menyebabkan masalah besar dan mengubah hidup.
"Terlepas dari kenyataan bahwa tidak ada yang akan memperbaiki bibirku sekarang, aku tidak ingin mereka tetap melakukannya karena ini benar-benar membuatku takut dari operasi."
Baca Juga : Habiskan Rp75 Juta Untuk 'Wajah Baru' Tanpa Operasi Plastik, Lihat Hasil Wajah Gadis Ini
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR