Baca Juga : Sebelum Meninggal Dunia, Gebi Ramadhan Sampaikan Pesan Terakhirnya pada Uus, 'Gebi Mau Sembuh Bang'
Temuan ini merupakan hasil penelitian gabungan dari Imperial College London, Universitas Oxford, dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC).
Mereka telah melakukan penelitian selama enam tahun yang melibatkan 2.391 peserta.
Hasil yang diterbitkan dalam British Journal of Cancer menyebut satu dari 200 orang berisiko memiliki kanker usus dan risikonya meningkat bagi mereka yang menonton tv lebih dari empat jam setiap hari.
Dr Neil Murphy, peneliti utama dari IARC berkata bahwa hal ini berhubungan dengan kebiasaan yang mengikuti saat kita menonton TV, seperti mengonsumsi camilan, alkohol, juga merokok berlebihan.
Ia mengatakan hal tersebutlah yang memicu risiko kanker usus besar.
Selain itu, kebiasaan tersebut juga dapat memicu penambahan berat badan yang artinya penumpukan lemak di tubuh semakin banyak.
Kelebihan lemak tubuh dapat memengaruhi kadar kormon dan zat kimia lain yang berkaitan dengan pertumbuhan sel yang dapat meningkatkan risiko kanker usus.
Beruntungnya tim menemukan cara agar hal ini dapat dihindari, yakni dengan rajin olahraga dan mengonsumsi makanan sehat.
"Ada bukti saat kita melihat iklan makanan di TV akan meningkatkan keinginan untuk makan lebih banyak dan ini memicu kelebihan berat badan," ujar profesor Linda Bauld, ahli pencegahan kanker research Inggris, menurut laporan Telegraph.
Source | : | Kompas.com,Tabloid Nakita,Tribun Timur |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Kunthi Kristyani |
KOMENTAR