Nakita.id - Mungkin Moms termasuk satu dari beberapa ibu yang ingin memiliki anak kembar.
Karenanya, Moms berharap jika kehamilan Moms memiliki lebih dari satu janin.
Lalu, seperti apa ciri-ciri Moms mengandung anak kembar?
Beberapa tanda dan gejala kehamilan kembar ini hanya mengisyaratkan kemungkinan.
Jika ingin memastikannya, Moms perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Baca Juga : Ingin Punya Anak Kembar? Sebaiknya Moms Mulai Konsumsi Makanan Ini!
1. Dua bayi dapat terlihat dengan ultrasound
Kemajuan teknologi medis membuat diagnosis kembar jauh lebih mudah diakses.
USG menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar rahim.
Mengintip ke dalam rahim ini dapat dengan jelas menunjukkan keberadaan dua janin, atau bahkan dua embrio di awal kehamilan.
Baca Juga : Dokter Kulit Larang 5 Benda Ini Digunakan untuk Merawat Wajah, Catat!
Di masa lalu, pemindaian ultrasound berpotensi melewatkan kehamilan kembar, misalnya, jika dua embrio saling berdekatan dan satu embrio menutupi yang lainnya.
Tetapi kejelasan dan ketepatan pencitraan modern, serta penggunaan ultrasonografi yang lebih sering selama kehamilan, membuat kecil kemungkinan bahwa seorang kembar akan tetap tersembunyi.
2. Dua detak jantung dengan irama beriringan sudah terdengar
Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk mendengarkan detak jantung janin selama kehamilan, termasuk stetoskop, fetoskop, atau monitor Doppler.
Dengan mendengarkan secara seksama, dokter atau bidan kadang-kadang dapat mendeteksi beberapa detak jantung yang berbeda dan mungkin menduga ada kembar.
Jika demikian, pemindaian ultrasound dapat memberikan konfirmasi.
Namun, mendengarkan detak jantung bisa rumit dan tentu saja tidak mudah.
Mungkin sulit untuk membedakan detak jantung individu, terutama jika mereka berdetak dengan kecepatan yang sama.
3. Besar perut saat hamil dan berat badan bertambah cepat
Tidak ada keraguan bahwa membawa dua bayi memiliki dampak besar pada tubuh Moms.
Tidak hanya ibu dari bayi kembar yang kemungkinan akan bertambah berat badannya, rahim mereka akan meregang dan mengembang untuk mengakomodasi bayi ekstra.
Kebanyakan dokter dan bidan akan memantau pertambahan berat badan dan tinggi fundus (pengukuran antara tulang kemaluan dan bagian atas rahim) selama konsultasi rutin.
Kelebihan dari keduanya mungkin mengarah pada kehamilan ganda.
Baca Juga : Bayi yang Lahir Pada Waktu Ini Lebih Cerdas Dibanding Bayi Lainnya!
4. Merasakan gerakan janin sejak dini
Merasa gerakan janin sejak dini bisa menjadi pertanda si kembar.
Salah satu momen paling menarik dalam kehamilan adalah merasakan bayi bergerak di dalam rahim.
Perasaan berdebar-debar dari dalam perut menghubungkan Moms dengan Si Kecil yang belum lahir, memperkuat ikatan antara ibu dan bayi.
Biasanya, wanita dapat merasakan sensasi ini sekitar pertengahan kehamilan, antara usia kehamilan 16 dan 25 minggu.
Meskipun tidak ada banyak ilmu yang mendukungnya, beberapa ibu dari anak kembar melaporkan merasakan gerakan lebih awal dan lebih sering pada kehamilan, kadang-kadang pada awal trimester pertama.
Bahkan mungkin itu adalah petunjuk pertama bahwa ada sesuatu yang lebih dari dua tangan kecil dan dua kaki kecil melambai di dalam rahim seorang calon ibu.
Perempuan yang pernah memiliki kehamilan sebelumnya umumnya mengenali gerakan janin lebih awal.
Bagaimanapun, mereka memiliki dasar perbandingan dan lebih banyak kesadaran akan sensasi, membuat mereka menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang lebih.
Jika Moms merasakan gerakan janin lebih awal atau sering, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan.
Baca Juga : Bisa Picu Penyakit Jantung Hingga Stroke, Ini Gejala Arteri Tersumbat yang Sering Diabaikan!
5. Moms memiliki level hCG atau AFP yang meningkat
Pada awal kehamilan, dokter atau bidan dapat memeriksa kadar hCG (Human chorionic gonadotropin), hormon yang diproduksi selama kehamilan.
Jika kadarnya tinggi atau meningkat, ini mungkin mengindikasikan kehamilan ganda.
Skrining AFP (Alphafetoprotein) terjadi kemudian pada kehamilan dan tes untuk kecenderungan kelainan kromosom atau cacat lahir.
Jenis pengujian ini dapat disebut sebagai skrining serum ibu, triple screen, quad screen, atau penta screen.
Berdasarkan hasil skrining, dokter dapat merekomendasikan pengujian lebih lanjut.
Hasil tinggi yang tidak normal dapat disebabkan oleh adanya beberapa bayi seperti bayi kembar.
Dalam kedua kasus tersebut, hasil yang tidak terduga perlu penyelidikan lebih lanjut, yang dapat mengkonfirmasi keberadaan anak kembar.
6. Mengalami gejala ekstrem
Gejala-gejala kehamilan banyak, dan tidak selalu menyenangkan.
Mual pagi hari, mengidam makanan, kelelahan, sering buang air kecil.
Jadi mungkin tidak mengejutkan bahwa kehadiran dua bayi memperburuk gejala ini.
Beberapa ibu yang hamil anak kembar melaporkan gejala intens mual, kelelahan, nyeri payudara, mengidam makanan, atau sejenisnya.
Ini lebih umum pada perempuan yang pernah mengalami kehamilan sebelumnya dan karenanya memiliki dasar untuk perbandingan.
Baca Juga : Bisa Turunkan Berat Badan dan Bermanfaat untuk Kesehatan, Ini 5 Manfaat Rutin Minum Air Jahe!
7. Moms memiliki karakteristik yang meningkatkan peluang
Ada beberapa karakteristik yang meningkatkan kemungkinan Moms memiliki anak kembar.
Mungkin yang paling signifikan, perawatan kesuburan mungkin membuat lebih mungkin memiliki anak kembar.
Faktor-faktor lain, seperti usia ibu, riwayat keluarga, atau BMI yang lebih tinggi dapat meningkatkan peluang Moms memiliki anak kembar.
Selain itu, beberapa wanita mendapati dirinya hamil kembar setelah hamil saat menyusui atau minum pil KB.
Namun, banyak insiden kembar bersifat acak dan tidak disebabkan oleh sebab atau karakteristik tertentu.
Jika Moms memiliki perasaan bahwa mungkin akan memiliki anak kembar, kecurigaan kuat yang tidak akan berlalu, pastikan untuk menyebutkannya kepada dokter atau bidan.
Pada akhirnya, apa pun tanda atau gejala, USG dapat mengetahui apakah Moms benar dan akan menerima perawatan medis yang sesuai untuk kehamilan ganda.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR