Nakita.id - Bila Moms sedang hamil tentunya harus menjaga kesehatan dengan baik.
Namun bagaimana bila Moms menderita diare saat hamil?
Bagaimana penanganan diare kala hamil, berikut di antaranya.
Salah satu penyebab diare kala hamil ialah konsumsi makanan tidak sehat atau terlalu pedas dapat menyebabkan diare kala hamil.
Baca Juga : Jangan Khawatir Moms, Jahe Ampuh Untuk Sembuhkan Diare Pada Anak
Penanganan diare kala hamil
Diare karena makanan akan berhenti sendiri tanpa perlu diobati secara khusus.
Apalagi bila frekuensinya tak terlalu sering dan jumlahnya pun tak terlalu banyak.
Namun yang perlu diwaspadai saat diare kala hamil adalah jika frekuensi diare kala hamil lebih dari 4 kali sehari dan jumlahnya relatif banyak.
Terlebih jika disertai demam, keluar lendir atau malah bercampur darah akibat serangan disentri amuba dan basiler.
Baca Juga : 4 Posisi Seks Aman Saat Hamil dan 2 Hal yang Perlu Dipertimbangkan
Juga bila dibarengi muntah karena berarti semakin banyak cairan dan elektrolit yang terbuang.
Begitu pula jika ada gejala dehidrasi.
Di antaranya rasa haus yang luar biasa dan terus-menerus, suara jadi parau, badan lemas, plus kejang otot/kram.
Elastisitas kulit pun jauh berkurang, hingga bila dicubit tak segera kembali.
Kaki dan tangan dingin, sementara jari-jemari terlihat keriput seperti habis berendam berjam-jam.
Tak jarang disertai gangguan kesadaran.
Ini berarti sudah dehidrasi berat, hingga upaya yang diberikan nyaris tak berarti.
Harusnya, sebelum terjadi sejauh itu, segera ke rumah sakit untuk mendapat perawatan dokter.
Pemberian obat-obatan pada kasus diare kala hamil harus dilakukan sepengetahuan dokter.
Jangan pernah mengobati diri sendiri dengan minum obat diare yang banyak dijual bebas.
Upaya pencegahan diare kala hamil dilakukan dengan pola hidup sehat.
Baca Juga : Sophia Latjuba Dikenal Cantik Awet Muda, Ternyata Seperti Ini Potret Sang Ibu yang Super Cantik
Santaplah makanan yang bersih dan terolah baik.
View this post on Instagram
Hindari makanan mentah yang kemungkinan besar mengandung telur cacing atau kuman lain yang membahayakan.
Dampak diare kala hamil pada kehamilan dan janin
Bila tidak diatasi, gangguan elektrolit akibat diare kala hamil pada trimester berapa pun, akan berdampak pada janin.
Baca Juga : Minder Badan Kurang Tinggi? Tenang, Ini 7 Cara 'Meninggikan Badan' di Usia Dewasa!
Kalau sampai tekanan darah turun, misalnya, maka aliran darah ke janin juga terganggu.
Sementara dampak diare akibat tipus malah lebih membahayakan janin karena ada racun endotoksin yang dikeluarkan, meski boleh jadi gangguan diarenya terkesan ringan.
Tentu saja kondisi ibu maupun janinnya juga ikut menentukan.
Artinya, makin berat keluhan diare dan gejala dehidrasinya, kian buruk pula dampaknya pada janin. Sebaliknya, kian kecil usia janin, kian besar bahaya yang mengancamnya dibanding jika sudah memasuki usia matang.
Meski pada kehamilan usia berapa pun, diare kala hamil bisa menjadi pemicu keguguran atau lahir prematur. (Faras)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR