3. Faktor ekonomi
Sebenarnya kita memahami bahwa anak harus mengonsumsi makanan yang kaya karbohidrat dan protein.
Tetapi hambatan ekonomi mempengaruhi tumbuh dan kembang anak.
4. Memiliki anak yang terlalu banyak
Di Indonesia sendiri masih banyak orang tua yang memiliki anak lebih dari lima.
Pola makan pada keluarga yang memiliki anak yang banyak terkenal tidak teratur.
"Ketika makan kakaknya disuruh nungguin adeknya. Selesai mengurus adik, ibu kurang memperhatikan makanan untuk kakaknya," ucap dr. Ida.
Baca Juga : Awas, Anak Bisa Kena Kolesterol Tinggi! Jarang Makan Sayur Penyebabnya
5. Kesediaan pangan
"Misalnya gini, di rumah itu harusnya kalau kita punya anak harusnya menyediakan makanan dengan gizi yang lengkap dan seimbang. Gizi yang lengkap dan seimbang itu artinya semua zat gizi harus ada. Seimbang artinya jumlahnya harus sesuai dengan kebutuhan," jelas dr. Ida.
Jika Moms dan Dads memiliki dua anak, anak pertama yang sudah besar porsinya disesuaikan dengan usianya, sama halnya dengan anak kedua.
"Jadi tidak berlebihan supaya tidak terjadi obesitas, karena obesitas juga kelainan gizi." tambah dr. Ida.
Baca Juga : Mengajari Si Kecil Bersih-bersih Rumah Menggunakan Metode Montessori
Kemudian bila anak pilih-pilih ketika sudah disediakan makanan yang bergizi?
Menurut dr. Ida, hal tersebut terjadi karena Moms tidak memberikan perhatian seperti makan bersama dan menjelaskan tujuan anak makan makanan tertentu.
Faktor penyebab kurang gizi pada anak sangat mempengaruhi tumbuh dan kembang anak.
Oleh sebab itu, sebagai orang tua sedari dini memberi perhatian ketika anak sedang makan.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR