Kemudian, bagi kita yang sudah terlanjur melabel anak harus melakukan apa?
Kita dapat membangun kembali rasa percaya diri anak.
"Orang tua dapat menanamkan nilai-nilai positif tidak berfokus pada body shaming atau berat badan anak. Misalnya nilai-nilai positif bisa diberikan melalui menyediakan makanan yang sehat seperti daging, buah-buahan, dan sayur," jelas Kantiana.
Selain itu, Moms bisa mengajak anak mengikuti kegiatan yang menyenangkan tetapi melatih fisik seperti berenang dan outbond.
Untuk menghindari melabel pada anak, kita dapat memahami bahwa labelling tidak terhindarkan, dengan memahami perasaan tersebut kita dapat mengontrol diri sendiri.
Sedangkan bila orang lain yang memberikan labelling pada anak kita, Moms dapat memberikan edukasi bahwa apa yang dilakukan mereka adalah bentuk labelling dan punya dampak yang luas.
Moms juga bisa menerapkan scent of humor ketika orang tua lain melabel anak Moms.
Baca Juga : Hari Gizi Nasional: Ini Kunci Asupan Gizi Tepat, Anak Makan Cukup!
Baca Juga : Hari Gizi Nasional: Cocok Untuk Anak yang Susah Makan, Ini Trik Mudah Agar Anak Cukup Gizi
Selanjutnya, tidak banyak menggunakan media sosial.
"Paling bahaya sebenarnya sosial media karena sering kali banyak hal-hal menjadi standar di mana anak dan kita liat. Padahal tidak selamanya apa yang dipaparkan di sosial media itu suatu realitas yang benar." tutup Kantiana.
Jadi, membangun rasa percaya diri anak yang terkena labelling bisa dilakukan dengan menanamkan nilai-nilai positif.
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR