Nakita.id - Seorang gadis asal Australia mengalami masa kejam selama ditahan dalam kondisi kelaparan dan berulang kali diperkosa oleh seorang laki-laki yang telah membohonginya.
Lelaki pembohong tersebut memikat gadis tersebut hingga mau dibawa ke Pakistan dengan janji 'akhir seperti di negeri dongeng'.
Lara Hall (30) bertemu dengan pria bernama Sajjad secara online melalui teman-temannya dari Lahore, Pakistan.
Mereka membujuk Larra dengan berkata bahwa dia akan tinggal di sebuah vila bergaya Spanyol dan akan 'mengisi semua ruang kosong' dalam hidupnya.
Larra merupakan perempuan lulusan hukum yang menderita OCD dan tumbuh dalam keluarga yang disfungsional.
Sayangnya, ia terpikat terhadap pesona Sajjad, terutama pada saat ketika hidupnya di Sydney terasa kacau.
Namun, begitu dia tiba di Pakistan, kebenaran mengerikan tentang Sajjad mulai muncul.
Lara terbang ke Lahore, Pakistan, ingin bertemu dengan Sajjad untuk yang pertama kalinya pada awal tahun lalu.
Ia ke Pakistan dengan alasan datang ke pernikahan kerabatnya, sehingga dia bisa melihat apakah percintaan yang berawal dari perkenalan online ini bisa berubah menjadi kenyataan.
Tetapi ketika dia tiba di rumah yang diduga milik Sajjad, Lara menemukan kediaman itu kotor dengan 20 orang tinggal di lima kamar.
Baca Juga : Kasus Tuduhan Pemerkosaan Cristiano Ronaldo, Dari Satu Perempuan Hingga Dugaan Adanya Korban Lain!
Selama beberapa minggu berikutnya Sajjad mengakui bahwa dia telah mengarang cerita tentang 'vila Spanyol' dan bahwa dia tidak seperti yang diceritakan.
Kemudian pelecehan itu dimulai, kata Lara dalam laman Mirror.co.uk.
Lara mengaku tidak bisa pergi karena masa berlaku visa miliknya sudah habis, dia akan ditangkap jika dia meninggalkan rumah, ujarnya seperti yang diberitahukan oleh Sajjad.
Lihat postingan ini di Instagram
Baca Juga : Putroe Neng, Perempuan yang Menikah 100 Kali, 99 Suami Tewas Saat Malam Pertama
“Sajjad memperkosaku dan saudaranya berusaha memperkosaku beberapa kali," ujar Lara.
"Aku adalah seorang perempuan yang ditahan, ditolak saat akan menggunakan produk-produk kebersihan higienis khusus perempuan dan dibiarkan berdarah. Aku kelaparan dalam jangka waktu lama, ada satu kesempatan (kelaparan) hingga 14 jam," sambungnya.
Lara juga mengungkapkan bahwa Sajjad pernah memperkosanya ketika dia muntah dan bahwa dia pernah membuatnya berbaring di tempat tidur dengan kakinya 'terbuka'.
Lara berhasil menghubungi konsulat Australia tetapi mengatakan bahwa reaksi mereka justru tampak acuh dan mereka hanya menyarankannya mencari tempat tinggal yang lebih aman.
Sedangkan Lara mengaku terlalu takut untuk pergi ke polisi setempat.
Akhirnya Lara berhasil menghubungi kepala eksekutif klub anggota elit swasta untuk diplomat dan angkatan bersenjata melalui Facebook .
Kaiser Rafiq mengatakan kepada polisi setempat bahwa Lara ditahan atas dan akhirnya dia diselamatkan.
Dia tinggal bersamanya selama beberapa minggu sebelum terbang ke Islamabad untuk mencoba mencari jalan keluar bagaimana Lara pulang ke rumah.
Dr Rafiq mengatakan kepada Daily Mail Australia, “Saya tahu dia orang yang sangat jenius dan positif, tetapi saya kecewa dan agak marah padanya karena nekat datang ke negara dan orang asing yang ia temui hanya melalui internet."
"Anak muda sekarang harus belajar bahwa internet bukanlah tempat yang aman dan kita tidak boleh percaya dengan fantasi yang digambarkan seseorang di internet."
Lara kemudian menghubungi British Pakistani Christian Association untuk mencoba dan mendapatkan dana untuk terbang kembali ke Australia.
Untungnya mereka setuju untuk membantunya.
Wilson Chowdry, kepala organisasi, mengecam pemerintah Australia karena tidak menganggap serius masalah Lara.
Dia sekarang dengan aman kembali ke Australia dan berkampanye agar warga Australia lainnya yang kesulitan saat berada di luar negeri tidak boleh diacuhkan.
Kisah Lara ini tentu dapat menjadi pembelajaran ya Moms agar kita selalu mengawasi putra putri kita agar tidak sampai terjadi seperti kejadian di atas.
Baca Juga : Tak Sadar Ketagihan Minum Air Kelapa Setiap Hari, Gadis Ini Alami Perubahan pada Tubuhnya Setelah Seminggu
Source | : | Mirror |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR