Nakita.id - Hamil anak kembar merupakan impian bagi beberapa perempuan.
Moms mungkin salah satu yang mengharapkan memiliki peluang besar untuk hamil anak kembar.
Namun melansir Verywell Family, hamil anak kembar pun berisiko bagi Moms.
Memahami risiko kehamilan kembar dapat membantu Moms mempersiapkan diri jika ada kemungkinan Moms hamil anak kembar.
Baca Juga : Meski Membahagiakan, Hamil Anak Kembar Memiliki Risiko Buruk Lebih Tinggi
Pengetahuan akan risiko ini juga bisa menjadi bekal Moms mempersiapkan diri menghadapi kelahiran saat hamil anak kembar.
Hingga kelahirannya pun Moms berisiko akan menghadapi kelahiran prematur, sehingga Moms perlu mempersiapkan diri.
Simak 4 kondisi yang berisiko Moms alami jika hamil anak kembar.
Baca Juga : Hamil Anak Kembar? Ini Dia Fakta-fakta yang Harus Moms Ketahui!
1. Darah tinggi akibat kehamilan
Kondisi ini disebut Pregnancy-induced hypertension (PIH), di mana berisiko menaikkan tekanan darah saat Moms hamil anak kembar.
Sebanyak 37% Moms yang hamil anak kembar mengalami PIH.
Angka tersebut lebih tinggi 3 sampai 4 kali dibandingkan kehamilan tunggal.
Baca Juga : Menpora Kaget Lihat Nilai Tes CPNS Liliyana Natsir, Ini Penjelasan Medis Atlet Bisa Punya Otak Encer
Jika tak mendapat perawatan khusus, kondisi ini dapat mengakibatkan bayi lahir prematur, gangguan pertumbuhan, atau bayi lahir dalam keadaan meninggal.
Kondisi ini juga membahayakan kondisi Moms yang mengandung.
2. Preeklamsia
Situasi ini terjadi ketika tekanan darah tinggi serta tingginya protein dalam air kencing saat Moms menjalani kehamilan kembar.
Tanda-tanda preeklamsia antara lain bengkak, sakit kepala akut, dan kenaikan berat badan yang cepat.
Kondisi ini lebih besar risiko terjadinya pada Moms yang hamil anak kembar.
Satu-satunya jalan mengobati preeklamsia adalah melahirkan janin, sehingga kondisi ini perlu ditangani dengan serius.
Sebab jika tak ditangani, Moms akan mengalami ancaman kejang yang membahayakan baik Moms maupun janin.
3. Diabetes gestational
Jika Moms sebelumnya tak menderita diabetes, hamil anak kembar meningkatkan risiko Moms mengalami penyakit ini.
Ketika Moms hamil anak kembar, Moms akan mengalami kesulitan menjaga level gula darah pada tingkatan normal.
Kasus diabetes gestational juga dapat terjadi pada kehamilan tunggal, tetapi kemungkinannya hanya 5%.
Baca Juga : Pernah Diramal Cerai, Hotman Paris Beri Bukti Rumah Tangga Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bakal Awet
Sedangkan pada kehamilan kembar, kemungkinannya bisa naik 2 kali lipat.
4. Hyperemesis Gravidarum
Kehamilan kembar meningkatkan risiko Moms mengalami kondisi ekstrem mual dan muntah, yang biasa disebut hyperemesis gravidarum.
Mengalami kondisi ini memang lebih menganggu ketimbang berisiko bagi kesehatan janin maupun Moms.
Namun jika mual dan muntah terjadi sangat parah, Moms bisa kehilangan 5% berat badan.
Jika telah sampai tahap tersebut Moms perlu dirawat di rumah sakit.
5. Kelahiran prematur
Hamil anak kembar berisiko Moms akan mengalami kelahiran prematur.
Kelahiran bayi kembar dapat diprediksi sekitar setelah 20 minggu, dan sebelum 37 minggu.
Hanya 40% kehamilan kembar berjalan hingga akhir waktu normal kehamilan.
Rata-rata jika Moms hamil anak kembar, kelahiran akan terjadi pada minggu ke-35.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | verywellfamily.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR