Terkait Perkembangan Anak, Sandra Dewi: Gak Perlu Jadi Jenius

Nakita.id - Public figure sekaligus Moms cantik, Sandra Dewi kini tengah berbahagia.

Pasalnya Si Kecil Raphael Moeis yang baru saja merayakan ulang tahun pertama di Disneyland Tokyo sekarang sudah semakin aktif.

Sandra Dewi bahkan sudah merencanakan ingin segera menyekolahkan Si Kecil yang akrab disapa Rafa.

Baca Juga : Berat Badan Sandra Dewi Langsung Kembali Ideal Pasca Melahirkan, Ini Rahasianya!

Terkait tujuannya menyekolahkan Si Kecil, Sandra Dewi ingin agar Rafa bisa bersosialisasi dan punya banyak teman.

“Menurut aku paling penting itu sosialisasi. Gak perlu jadi orang jenius, gak perlu jadi pinter-pinter banget yang penting harus bisa sosialisasi dengan orang lain,” tutur Sandra usai acara Teman Bumil X Tokopedia di Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Meski tidak dalam waktu dekat, Sandra sangat ingin Rafa bisa masuk sekolah di usia 1,5 atau 2 tahun.

Baca Juga : Ibu Hamil Wajib Konsumsi Susu Khusus Bumil? Ini Penjelasan Dokter Gizi

Saat ini Sandra baru sebatas mencari-cari info terkait sekolah dini untuk Si Kecil dan ternyata jadwal sekolah umumnya sama dengan jadwal tidur Rafa saat ini.

Sandra bercerita biasanya setelah bangun pagi, mandi, dan makan, Rafa akan tidur lagi selama 2-3 jam, setelah itu baru main-main, makan, dan tidur lagi.

“Anakku jam tidurnya banyak banget, jadi kalau disekolahin sekarang kayaknya jangan dulu” ucap artis yang kini menjadi brand ambassador aplikasi Teman Bumil.

Baca Juga : Contek Tips Membuat Anggaran Belanja Makanan, Dijamin Moms Jadi Hemat!

Rencana menyekolahkan Si Kecil timbul karena Sandra sudah mulai melihat tanda-tanda kalau Rafa suka memiliki banyak teman.

Ini ia sadari  saat menyuapi Si Kecil sendirian ternyata lebih sulit dibandingkan saat sepupu-sepupunya datang dan Rafa punya banyak teman bermain, nafsu makannya menjadi lebih besar.

Lagipula, Sandra tidak menganggap sekolah dini bagi Si Kecil adalah ajang untuk menimba ilmu yang serius, tapi lebih kepada tempat bermain baru di mana Si Kecil bisa mendapatkan banyak teman.

Baca Juga : Begini Mewahnya 'Rumah Baru' Dari Arie Untung, Dapurnya Langsung Jadi Sorotan

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Pada masa ini Moms akan merasakan volume darah yang mengalir dalam tubuh jadi lebih banyak. Akibatnya, pembuluh-pembuluh darah pada hidung menjadi lebih lunak dan lebih lebar sehingga mudah berdarah alias terjadi mimisan (epistaksis), terlebih-lebih bila ibu hamil dalam kondisi kesehatan yang menurun. Terjadi pula perubahan kulit seperti garis tengah kulit perut terlihat lebih gelap akibat terpigmentasi warna hitam kecokelatan, membentuk garis vertikal yang disebut linea nigra. Kadang bercak cokelat tak teratur dengan ukuran yang bervariasi terlihat pula di wajah dan leher. Bercak ini dinamakan chloasma atau mask of pregnancy yang umumnya akan hilang setelah persalinan. Di akhir bulan ketiga sebagian besar ibu hamil mulai tak mengalami morning sickness. Perutnya makin besar, tapi ukuran janin masih tergolong kecil. Itulah mengapa, meski janin aktif bergerak, namun Moms belum dapat merasakan gerakannya itu. Kendati demikian, refleks terhadap sentuhan semakin peka, sehingga tak ada salahnya bila Moms mengelus-elus perut sendiri. Siapa yang sedang dalam fase ini? #tipsnakita #nakitaid #mengasuhanak #parenting #tipsparenting #asuhan #videonakita #pregnancytips #perkembanganjanin #pregnancystages #tipskehamilan

A post shared by NakitaID (@nakitaid) on Jan 31, 2019 at 5:29am PST

Menginjak usia 13 bulan, Sandra merasa ini adalah masa-masa yang paling enak untuk mengajarkan Rafa banyak hal.

Kini Rafa sudah bisa berjalan, bicara, mengerti apa yang diucapkan orang lain, dan bahkan bisa mengungkapkan apa yang ia inginkan.

Dengan kondisi ini, Sandra menilai sekolah dini akan sangat tepat agar Rafa bisa mendapatkan pengalaman yang mungkin tidak bisa ia dapatkan di rumah.

Baca Juga : Setahun Berlalu, Sang Adik Ungkap Kronologi Ahok Pergoki Veronica Tan Selingkuh di Singapura!

PROMOTED CONTENT