"Saya tahu betul anak saya itu dianiaya, wong saya rasakan kok waktu pendidikan seperti apa penganiayaan itu," ujar ayah Aldama Putra yang berprofesi sebagai prajurit TNI AU.
Terkait kasus penganiayaan Aldama Putra, pihak kepolisian pun telah memeriksa 20 orang saksi dan sejumlah rekaman CCTV yang ada di dalam kampus ATKP.
View this post on InstagramSelamat Hari Raya Imlek bagi Moms yang merayakan. #nakitaid #imlek2019 #hariimlek
Penyidik juga sudah mengamankan dan menetapkan seorang tersangka Muhammad Rusdi (21) taruna tingkat 2 ATKP Makassar.
Kepala Polrestabes Makassar Kombes Polisi Dwi Ariwibowo pun menjelaskan kronologi terjadinya penganiayaan terhadap Aldama Putra berawal dari helm.
Aldama Putra, korban dianiaya senior karena tertangkap tidak mengenakan helm di dalam lingkungan kampus.
Baca Juga : Cara Mudah Atasi Kerak Bandel Di Kloset, Tak Perlu Cairan Pembersih!
“Jadi korban ini hanya tidak mengenakan helm di dalam kampus sepulang dari Izin Bermalam Luar (IBL) yang dilakukan setiap Sabtu dan Minggu. Pada Minggu malam itu, korban pulang ke kampus dan kedapatan oleh seniornya. Selanjutnya korban dibawa masuk ke dalam sebuah barak dan disitulah dianiaya oleh seniornya,” jelas Dwi Ariwibowo dikutip dari Kompas.com.
Korban dianiaya dengan cara dipukul di bagian dada dan tubuh hingga menyebabkan meninggal dunia.
Dalam kasus ini, tim penyidik Reskrim Polrestabes menyita sejumlah barang bukti penganiayaan yang mengorbankan nyawa Aldama Putra.
Sejumlah barang bukti yang disita kepolisian yakni, pakaian korban, minyak angis, gelas plastik dan penutup botol.
Barang bukti berupa tutup botol inilah yang menjadi bukti kuat adanya penganiayaan terhadap Aldama Putra.
Baca Juga : Perempuan 'Panggilan' Ini Disewa untuk Bersih-bersih Rumah, Alasan Si Pemesan Tak Terduga!
Source | : | Kompas.com,tribun makassar,hot.grid.id |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR