Nakita.id - Kleptomania adalah kelainan kesehatan mental yang serius dan sering berkembang saat seseorang mencapai masa remaja.
Kleptomania membuat penderitanya tidak berdaya dan bisa menyebabkan rasa sakit emosional yang parah.
Penyebab kleptomania sendiri belum jelas dan bahkan belum diketahui bagaimana caranya agar seseorang bisa terhindar dari kleptomania.
Baca Juga : Model Asal Australia Ketahuan Mencuri Anting di Bali, Segini Harga Antingnya
Kleptomania adalah keadaan saat diri sendiri tidak mampu menolak dorongan untuk mencuri barang-barang tertentu.
Berbeda dengan pencuri, pengidap kleptomania biasanya mengambil barang-barang yang tidak dibutuhkan atau tidak ada nilainya, bahkan ia sendiri sebenarnya mampu membeli.
Banyak orang yang menderita kleptomania hidup dalam rasa malu dan takut yang berlebihan.
Baca Juga : Tak Terima Disebut ‘Musisi Main Aman’ oleh Jerinx SID, Anji Manji Merasa Geram
Orang dewasa atau anak-anak yang mengidap kleptomania akan menunjukkan gejala-gejala aneh tertentu.
Salah satunya adalah merasakan kesenangan, kelegaan, atau kepuasan saat mencuri.
Ini menjadi salah satu hal yang mendasari pengidap kleptomania terus menerus mengambil barang yang bukan miliknya hanya demi kepuasan tertentu.
Baca Juga : Namanya Dicatut Untuk Kepentingan Politik, Dul Jaelani Bereaksi Keras!
Namun sebenarnya saat melakukan aksi pencurian, orang dengan kleptomania merasakan ketegangan yang meningkat, kecemasan, atau gairah yang mengarah ke pencurian.
Setelah berhasil mencuri, ia akan merasa puas namun tak lama kemudian dirundung perasaan bersalah, menyesal, membenci diri sendiri, malu atau takut ditangkap sebagai pencuri.
Perasaan ini terus berulang menjadi siklus kleptomania dengan intensitas yang lebih besar atau lebih kecil dari waktu ke waktu.
Baca Juga : Cara Mudah Atasi Kerak Bandel Di Kloset, Tak Perlu Cairan Pembersih!
Kleptomania umumnya terjadi secara spontan, tanpa perencanaan dan tanpa bantuan atau kolaborasi dengan orang lain.
Kebanyakan orang dengan kleptomania mencuri dari tempat-tempat umum, seperti toko dan supermarket namun ada juga yang mencuri dari teman atau kenalan.
Barang-barang yang sudah diambil biasanya disimpan begitu saja dan tidak pernah digunakan.
Baca Juga : Syok Della Perez Terseret Prostitusi Online, Nia Anggia Akui Adik Bungsu Julia Perez Itu Bandel!
Uniknya ada beberapa orang dengan kleptomania justru memiliki sifat yang dermawan.
Ia seringkali menyumbangkan barang-barang yang diambilnya untuk orang yang membutuhkan, atau memberikannya kepada keluarga dan teman.
Bahkan ada pula yang justru diam-diam mengembalikan barang-barang curiannya ke tempat asal.
Dorongan untuk mencuri dapat datang dan pergi atau mungkin terjadi.
Baca Juga : Sering Diremehkan, Anak Yang Main Game Ternyata Tumbuh Lebih Cerdas
Jika Moms mencurigai seorang teman dekat atau anggota keluarga mungkin memiliki kleptomania, sampaikan kekhawatiran Moms dengan lembut kepadanya.
Ingatlah kalau kleptomania adalah kondisi kesehatan mental, bukan cacat karakter, jadi dekati orang yang tersebut tanpa menyalahkan atau menuduh.
Ada baiknya Moms mengonsultasikan keadaan orang tersebut dengan dokter atau pskiater sehingga Moms dapat menyampaikan kekhawatiran tanpa membuat orang tersebut merasa terancam.
Baca Juga : Pulang dari Luar Negeri, Intip Perayaan Ulang Tahun Sederhana Maia Estianty Bersama Suami dan Anak
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Mayo Clinic |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR