Nakita.id - Mikroplastik adalah potongan kecil plastik yang ditemukan di lingkungan.
Ukuran mikroplastik biasanya kurang dari 0.2 inci atau berdiameter 5 mm.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada 2019 yang dijurnalkan di Scientific Report memaparkan bahwa menemukan 84 persen plastik pada makhluk-makhluk laut.
Plastik tersebut terdiri dari serat sintetis dari produk pakaian dan jaring ikan serta sisanya plastik dari kemasan makanan dan minuman.
Hasil penelitian menemukan, jumlah hewan yang mati akibat infeksi mikroplastik lebih banyak dibanding makhluk laut yang mati dengan sebab lain.
Tetapi belum ada penelitian pasti apakah plastik-plastik tersebut yang menyebabkan infeksi pada hewan laut.
Baca Juga : Tangan Pria Ini Melepuh dan Harus Diamputasi Setelah Makan Seafood, Ini Penyebabnya
Brendan Godley, profesor ilmu konservasi di Universitas Exeter mengatakan polusi plastik sangat besar.
Godley bahkan menemukan serat plastik di setiap hewan dari semua spesies namun ia merasa lega karena ukuran plastik yang relatif kecil itu mudah dikeluarkan.
Baca Juga : Bolehkah Ibu Hamil Memakan Seafood? Berikut Rekomendasi Ahli
Namun, masih belum diketahui apa dampak dari mikroplastik tersebut pada tubuh hewan laut, seperti bakteri, virus, dan kontaminan.
Mikroplastik di makanan
Mikroplastik dapat ditemukan di berbagai lingkungan tak terkecuali makanan.
Sebuah penelitian menemukan bahwa 15 brand garam laut terdapat 273 mikroplastik per poundnya setara dengan 600 partikel per kilogram.
Mikroplastik kerap ditemukan pada makanan laut karena mikroplastik biasa ditemukan di laut lalu dikonsumsi oleh ikan atau makhluk laut lainnya.
Sebuah penelitian juga menemukan, ikan yang memakan plastik menyebabkan bahan kimia menumpuk di dalam liver ikan.
Kerang dan tiram berada pada risiko yang jauh lebih tinggi dari kontaminasi mikroplastik daripada kebanyakan spesies lainnya.
Sebuah penelitian menemukan bahwa kerang dan tiram yang dipanen untuk konsumsi manusia memiliki 0,36-0,47 partikel mikroplastik per gram, yang berarti bahwa konsumen kerang dapat menelan hingga 11.000 partikel mikroplastik per tahun.
Baca Juga : Tingkatkan Peluang Kehamilan dengan Rutin Konsumsi Seafood
Apakah mikroplastik mempengaruhi kesehatan kita?
Meskipun sudah banyak penelitian yang membahas hal ini, belum ada penjelasan yang jelas.
Phthalates, sejenis bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik fleksibel, telah terbukti meningkatkan pertumbuhan sel kanker payudara.
Namun, penelitian ini dilakukan dalam cawan petri, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasi ke manusia.
Plastik juga telah ditemukan pada manusia, sebuah penelitian menemukan bahwa serat plastik ada di 87% dari paru-paru manusia.
Baca Juga : Demam Berdarah tengah Mewabah, 4 Makanan Ini Percepat Pemulihannya!
Menurut para peneliti hal ini terjadi karena kemungkinan keberadaan mikroplastik di udara.
Mikroplastik yang ada di udara dapat membuat sel paru-paru bengkak namun penelitian ini hanya ditunjukkan dalam tabung reaksi.
Bisphenol A (BPA) adalah salah satu bahan kimia yang paling sering ditemukan dalam plastik.
Biasanya ditemukan dalam kemasan plastik atau wadah penyimpanan makanan dan dapat bocor ke dalam makanan.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa BPA dapat mengganggu hormon reproduksi, terutama pada wanita.
Bagaimana terhindar dari mikroplastik pada makanan?
Mikroplastik dapat ditemukan di berbagai sumber makanan manusia.
Namun, masih belum jelas bagaimana pengaruhnya pada kesehatan.
Konsentrasi mikroplastik tertinggi dalam rantai makanan ditemukan pada ikan terutama kerang.
Karena masih belum jelas pengaruhnya pada kesehatan bukan berarti langsung menghindari kerang, namun mengonsumsi kerang dengan kualitas baik.
Baca Juga : Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Rutin Konsumsi Rumput Gandum!
Selain itu, mikroplastik dapat ditemukan di kemasan makanan.
Usahakan untuk meminimalisir penggunaan kemasan makanan berbahan plastik.
Di luar tentang mikroplastik, terdapat microbeads dalam kosmetik - adalah pecahan plastik dalam jumlah besar.
Usahakan selalu memperhatikan label kosmetik agar terhindar dari microbeads.
Kesimpulannya, agar Moms, Dads, dan Si Kecil terhindar dari mikroplastik ada baiknya mengurangi penggunaan plastik saat membeli makanan dan memperhatikan makanan laut yang hendak kita konsumsi.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | Kompas.com,Healthline |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR