Nakita.id - Bagi pasangan yang sedang merencanakan memiliki anak, kesuburan adalah hal terpenting yang perlu diperhatikan.
Namun, masih banyak hal-hal yang beredar mengenai kesuburan wanita yang belum tentu benar.
Banyak orang yang menganggap wanitalah yang paling banyak memiliki masalah kesuburan.
Baca Juga : Celana Ketat Cowok Memang Trendi Tapi Nyatanya Bikin Kesuburan Jadi Kacau!
Padahal, pria juga bisa jadi penyebab pasangan tidak subur.
Untuk pahami tentang fakta-fakata seputar kesuburan wanita, yuk pahami beberapa hal ini:
1. Sehat belum tentu subur
Secara keseluruhan, memiliki kesehatan yang baik tidak selalu menjadi pertanda bahwa kita subur.
Olahraga teratur, melakukan pola makan sehat, serta memiliki kolesterol dan tingkat tekanan darah yang normal itu baik.
Namun, itu tidak berarti Moms dijamin subur.
Baca Juga : Hati-hati Moms, 3 Mitos Nutrisi Ini Harus Diketahui Faktanya Lho!
Satu dari 10 pasangan usia subur yang sehat bisa mengalami masalah kesuburan.
Penyebabnya macam-macam, bisa saja faktor terbesar yang memengaruhi kesuburan adalah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan, seperti usia.
Hal ini diutarakan oleh dr. Sam Thatcher, seorang ahli endokrinologi reproduksi di Center for Applied Reproductive Science di Tennessee, Amerika Serikat.
Pada wanita sehat, puncak kesuburannya berada di pertengahan usia 20-an, mulai menurun pada usia 27 tahun, kemudian semakin turun di usia 37 tahun.
Jika Moms berusia di pertengahan 30-an atau lebih dan sedang mencoba untuk hamil, usahanya harus ekstra.
Moms perlu mencari tahu kapan waktu kita ovulasi (lepasnya sel telur dari indung telur) dan bercinta di waktu yang tepat.
2. Bisa saja suami yang tidak subur
Kesuburan wanita jauh lebih sering dipertanyakan jika sepasang suami istri tidak kunjung mendapat momongan.
Padahal, ketidaksuburan bisa datang dari pihak istri maupun suami.
Bahkan, penyebab infertilitas (tidak subur) bisa berlipat ganda.
Maksudnya, baik istri maupun suami dua-duanya memiliki masalah kesuburan.
Ini sering disebut dengan infertilitas faktor campuran.
Baca Juga : Penyakit yang Diderita Ani Yudhoyono Belum Diketahui Meski Telah Dirawat Selama 3 Hari di Singapura
3. Bercinta saat ovulasi dijamin paling tokcer
Jika kita mencoba untuk hamil, Moms mungkin berpikir untuk melakukan hubungan seks setiap hari dan saat ovulasi (ketika sel telur matang dilepaskan oleh indung telur).
Padahal tidak mesti seperti itu.
Sperma dapat hidup di saluran reproduksi wanita hingga 3 hari setelah berhubungan seks.
Hal yang terpenting adalah mengetahui kapan masa subur kita.
Masa subur wanita adalah sekitar masa ovulasi yaitu antara 12-14 hari sebelum waktu menstruasi berikutnya.
Umumnya masa subur wanita mulai terjadi pada hari ke 10-17 setelah hari pertama haid terakhir, jika siklus menstruasi kita berlangsung selama 28 hari.
Baca Juga : Sebaiknya Tidak Dilakukan, Ini Dampak Tidak Menyenangkan Mencubit Pipi Bayi
Oleh karena itu, dr. Melisa Holmes, seorang dosen kebidanan dan ginekologi di Medical University of South Carolina di Amerika Serikat menyarankan untuk melakukan hubungan seksual 2 hari sebelum ovulasi.
Seks di waktu tersebut adalah peluang besar untuk cepat hamil.
4. Berat badan memengaruhi peluang hamil
Jika tubuh kita kekurangan gizi kronis, Moms tidak dapat menstruasi karena minimal 22 persen lemak tubuh diperlukan untuk ovulasi.
Tak cuma terlalu kurus, kelebihan berat badan juga dapat mengubah hormon dan menghambat ovulasi.
Baca Juga : Kenali Berbagai Makanan yang Mampu Tingkatkan Kesehatan Bagi Si Kecil Penderita Obesitas
Berat badan tidak hanya berpotensi memengaruhi kesuburan, tetapi juga kesehatan kandungan.
Menurut March of Dimes, wanita hamil yang kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi mengalami tekanan darah tinggi dan diabetes.
Selain itu, wanita yang kelebihan berat badan lebih berisiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | thebump.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR