Nakita.id - Sosial media memang kini tak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat.
Oleh karenanya, banyak yang pada akhirnya tergila-gila dengan media sosial dan mengesampingkan kegiatan lainnya yang justru lebih penting.
Sehingga, orang di sekitarnya merasa terganggu dan akhirnya meminta untuk tidak terlalu sering bermain media sosial.
Seperti yang dilakukan suami asal Penajam ini. Alih-alih mengingatkan agar sang istri tak terus-menerus bermain Facebook, ia justru mendapati istrinya meninggal dengan cara gantung diri.
Baca Juga : Penemuan Jasad Wanita Mengapung di Sungai Terungkap, Dibunuh Kekasih dalam Keadaan Sedang Melahirkan
Seorang istri bunuh diri setelah bertengkar dengan suaminya karena dilarang bermain Facebook terlalu sering.
Suaminya bernama Sujaedi mengungkapkan bahwa sang istri mengakhiri hidupnya
engan cara gantung diri di kamarnya menggunakan tali ayunan.
Sebelum korban tinggal di rumah RT 06 Kelurahan Sungai Paret, tali ayunan tersebut sudah terpasang.
Baca Juga : Gadis 13 Tahun Gantung Diri Karena Sang Ibu Lebih Sayang pada Anjing
"Jadi korban menginjak ember cat yang dilapisi seprai. Korban kami bawa ke RSUD untuk dilakukan visum, " ujarnya.
Sementara suami korban, Sujaedi mengatakan sebelum kejadian sempat bertengkar kemarin, Rabu (6/2/2019).
Setelah itu, ia dan korban tidak bertegur sapa lagi.
Ia mengatakan sekitar pukul 12.30 Wita sempat datang ke rumah dan menemukan korban dalam kamar sedang main handpone.
Ia mengaku membaca status di WA istrinya dan curiga akan mengakhiri hidupnya.
"Saya ketok pintu kamar dan dibuka. Saya bilang mau ambil berkas. Saat saya keluar, pintu kembali dikunci dan saya bilang tidak usah dikunci karena nanti pulang, " ujarnya.
Baca Juga : LDR dengan Suami, Seorang Wanita Bunuh dan Buang Bayinya yang Ternyata Hasil Hubungan Gelap dengan Mertua
Setelah itu, ia kembali ke kantor Kelurahan Nipah-nipah dan pulang sekitar pukul 15.30 Wita.
"Saya pulang kembali gedor pintu kamar dan tak dibuka. Saya intip lewat jendela ternyata tertutup horden. Jadi saya buka paksa dan setelah itu istri saya sudah tergantung, " ujarnya sembari menangis
Sempat Hadiri Pesta Pernikahan
Sebelumnya diberitakan, Arniati (23) ditemukan tewas gantung diri di kamarnya di RT 06 Kelurahan Sungai Paret, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kamis (7/2/2019) sore.
Baca Juga : Cekcok dengan Istri, Pria Ini Ajak 2 Anaknya yang Masih Kecil Bunuh Diri
Hingga sekitar pukul 16.35 Wita, korban masih tergantung karena polisi masih melakukan identifikasi.
Kematian korban ini membuat gempar warga sekitar.
Menurut informasi yang diterima Tribunkaltim.co, korban dan suaminya Junaidi sempat ke salah satu acara pengantin.
Setelah pulang kemudian Sujaedi kembali kerja di Kantor Kelurahan Nipah-nipah.
Namun saat pulang, ia mendapati rumah dalam kedaaan sepi.
Baca Juga : Ngeri, Seorang Perempuan Diperkosa Kemudian Dibakar Setelah Tewas Dibunuh 4 Lelaki
Karena curiga kemudian mengedor pintu dan tak ada jawaban.
Akhirnya masuk kamar dan menemukan istrinya tak bernyawa lagi
Sementara untuk gantung diri, korban menggunakan tali yang selama ini dijadikan ayunan.
Sementara sebagai penyangga kaki, ia menggunakan ember cat dan dilapisi bantal.
Baca Juga : Baru 5 Hari Menikah, Seorang Perempuan Justru Dibunuh Suaminya Hanya Karena Ingin Pulang ke Desa
Ibu korban, Uni saat mendatangi lokasi kejadian langsung menangis histeris dan sempat memeluk suami korban.
Ternyata sebelum gantung diri, Arniati sempat menulis status di WhatsApp-nya.
Arniati menuliskan permohonan maafnya kepada sanak keluarga dan juga menitipkan anaknya.
Kasat Reskrim Polres PPU, Iptu Iswanto mengatakan, sebelumnya korban menulis status di WA bahwa akan mengakhiri hidupnya dan meminta maaf kepada keluarganya.
"Juga menyampaikan ingin menitipkan anaknya, " ujarnya.
(Artikel ini pernah tayang di Tribun Batam dengan judul Diduga Dilarang Suami Main FB Jadi Penyebab Istri Gantung Diri dan Tulis Status WA Titip Anak)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Tribun Batam |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR