Nakita.id - Banyak perempuan yang ingin mendapatkan tubuh langsing usai melahirkan.
Namun, sebaiknya konsultasikan kepada dokter jika Moms ingin melakukan pola diet untuk menurunkan berat badan.
Jangan sampai pola diet yang diterapkan malah memengaruhi nutrisi ASI yang dibutuhkan oleh Si Kecil.
Baca Juga : Diduga Akan Menikah Maret 2019, Terkuak Berbagai Bukti Kedekatan Syahrini dan Reino Barack
Namun, sebenarnya tanpa melakukan diet pelangsing Moms juga bisa #LangsungLangsing usai melahirkan hanya dengan menyusui.
Pasalnya, menyusui bisa membakar kalori cukup banyak per harinya.
Dilansir dari The Guardian, menyusui eksklusif memakan sekitar 595 kalori sehari selama dua bulan pertama kehidupan bayi, meningkat menjadi 695 kalori sehari karena bayi bertambah besar.
Baca Juga : Mbah Mijan Ramalkan Hubungan Pasangan Selebriti, Mulai dari Luna-Ariel Hingga Ammar Zoni-Irish Bella
Maka untuk setiap minggu seorang perempuan menyusui bisa kehilangan sekitar setengah kilogram dan kembali ke berat pra-kehamilannya dalam dua bulan.
Dalam sebuah studi menjelaskan bahwa bagi perempuan yang secara eksklusif memberikan ASInya untuk Si Kecil selama 12 bulan maka ia akan kehilangan berat badan antara 0,6kg dan 2kg lebih banyak dibandingkan ibu yang tidak menyusui.
Namun, sebaiknya penuhi asupan ASI untuk Si Kecil dengan memakan makanan yang seimbang ya.
Studi lain menemukan bahwa dengan membatasi asupan kalori sekitar 2.000 kalori sehari dan melakukan olahraga aerobik selama 45 menit empat kali seminggu, seorang perempuan akan kehilangan sekitar 0,5 kg seminggu tanpa mengurangi pasokan susu mereka.
Baca Juga : Vanessa Angel Sempat Stres Hingga Bobotnya Hanya 39 Kg, Mbah Mijan Ramalkan Hal Mengejutkan Ini
Dilansir dari Kompas.com, peneliti asal Inggris bernama Kirsty Bobrow menjelaskan mengapa menyusui bisa menurunkan berat badan usai melahirkan.
"Menyusui mungkin terlibat dalam pengaturan kembali pusat kontrol berbagai metabolisme dalam otak setelah melahirkan," jelas Bobrow.
Studi lain menunjukkan, dengan menyusui, lemak tubuh akan lebih banyak terbakar.
Source | : | Kompas.com,The Guardian |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR