Nakita.id - Rabu pagi kemarin, komedian senior Nana Krip meninggal dunia karena infeksi paru-paru.
Sebelum meninggal dunia, Nana Krip sempat menjalani perawatan di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Semula, keluarga tak ada yang tahu bila Nana Krip menderita infeksi paru-paru sebelum akhirnya jatuh sakit dan dirawat di rumah sakit.
Baca Juga : Komedian Senior Nana Krip Meninggal Dunia Akibat Infeksi Paru-paru, Waspadai Gejalanya Seperti Demam Biasa
Ali Akbar, anak kedua Nana Krip mengatakan selama ini ayahnya memang kelihatan lemas, batuk, dan dahak yang suka keluar.
Kemudian pihak keluarga langsung melarikan Nana Krip ke rumah sakit namun Senin (18/2/2019), Nana Krip sudah kelihatan lebih sehat dan meminta pulang namun tak diizinkan oleh dokter.
Selasa (20/2/2019) malam, pihak kelurga mendapat kabar bahwa Nana Krip kritis dan akhirnya Rabu pagi tadi jam sembilan meninggal.
Baca Juga : Jarang Disadari, Ini 4 Tanda Penyakit Serius Paru-paru! Waspadai Yuk
Infeksi paru-paru atau pneumonia merupakan infeksi pada satu atau kedua paru-paru.
Penyakit ini disebabkan karena adanya bakteri, virus, atau jamur.
Pneumonia bisa terjadi kepada siapa saja bahkan pada bayi.
Bayi usia dua bulan dan dewasa usia 65 tahun ke atas memiliki risiko yang sangat tinggi.
Faktor lain yang membuat kita dapat terkena pneumonia adalah orang yang bekerja di lingkungan rumah sakit atau lingkungan terlembaga, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, orang dengan penyakit jantung, dan merokok.
Selain itu orang yang berlebihan mengonsumsi alkohol dan recreational drugs, orang yang memiliki masalah medis yang mempengaruhi refleks muntah mereka, seperti cedera otak atau kesulitan menelan, dan orang yang sedang dalam pemulihan dari prosedur bedah yang membutuhkan anestesi memiliki risiko aspiration pneumonia.
Pneumonia sering terjadi setelah seseorang terkena infeksi saluran pernapasan atas.
Infeksi saluran pernapasan atas dapat disebabkan oleh pilek atau flu.
Penyebabnya adalah kuman, seperti virus, jamur, dan bakteri.
Kuman bisa menyebar dengan berbagai cara seperti kontak fisik (berjabat tangan), udara (bersin atau batuk tanpa menutupi mulut), dan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan melalui kontak dengan penyedia layanan atau peralatan perawatan kesehatan.
Baca Juga : Mengobati Flu dan Batuk Secara Alami Menggunakan Lobak Hitam
Pencegahan
Untuk mencegah kita maupun Si Kecil terkena pneumonia adalah vaksinasi tetapi hal ini bukan berarti kita terhindar risiko.
Terdapat dua jenis vaksin yaitu pneumococcal conjugate vaccine (PCV13 atau Prevnar 13) dan pneumococcal polysaccharide vaccine (PPSV23 atau Pneumovax23).
Vaksin pneumococcal berfungsi mencegah 13 jenis bakteri yang dapat mempengaruhi infeksi serius pada anak-anak dan dewasa.
PCV13 adalah vaksinasi standar untuk bayi dan diberikan oleh dokter anak tiga sampai empat per dosis saat bayi usia dua bulan.
Pemberian vaksin ini akan selesai pada bayi usia 15 bulan.
Sementara pada lansia usia 65 tahun sampai lebih, PCV13 diberikan pada sekali injeksi.
Setelah itu dokter akan merekomendasikan vaksinasi ulang pada lima sampai sepuluh tahun kemudian.
Vaksin pneumococcal polysaccharide adalah jenis vaksin yang dapat melindungi kita dari 23 jenis bakteri tetapi sangat tidak disarankan untuk anak-anak.
Oleh karena itu vaksin ini direkomendasikan untuk orang dewasa di atas usia 65 yang sudah menerima vaksin PCV13.
Orang berusia 19 hingga 64 yang merokok atau memiliki kondisi yang meningkatkan risiko pneumonia juga harus mendapatkan vaksin ini.
Selain melakukan vaksinasi kita dapat mencegah pneumonia dengan menjalani hidup sehat.
Seperti menghindari merokok, cuci tangan sesering mungkin menggunakan air hangat dan sabun, menggunakan alcohol-based hand sanitizer saat Moms tidak dapat mencuci tangan, usahakan terhindar dari orang yang sedang sakit, istirahat yang cukup, dan konsumsi banyak buah, sayuran, serat, dan protein tanpa lemak.
Baca Juga : Live Berdua Hamish Daud, Raisa Labrak Salah Satu Fans Wanita Karena Lakukan Hal Ini
Hindari anak atau bayi kita dari orang yang sedang terkena flu juga dapat menghindari risiko.
Ajarkan anak Moms untuk bersin dan batuk dengan menutupinya menggunakan siku, bukan di tangan mereka.
Ini bisa membantu mengurangi penyebaran kuman ke orang lain.
Kesimpulannya, memberikan vaksin, menjalankan hidup sehat, dan cukup istirahat membuat kita terhindar dari infeksi paru-paru atau pneumonia yang dialami Nana Krip.
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Source | : | Healthline,Nakita.id |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR