Nakita.id - Penyakit tipes dan DBD (demam berdarah dengue) memang memiliki gejala yang mirip satu sama lain.
Kesamaan gejala antara tipes dan DBD yaitu munculnya demam yang cukup tinggi dan badan lemas.
Karena itu, banyak orang keliru menganggap demam tipes adalah DBD, begitu juga sebaliknya.
Padahal jika kita salah menduga jenis penyakit yang diderita, nantinya bisa menyebabkan kesalahan penanganan.
Tipes atau bahasa medisnya disebut dengan demam tifoid merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonela typhi.
Baca Juga : Ekstra Khawatir Si Kecil Kena DBD, Shireen Sungkar Lakukan Perlindungan Ekstra
Bakteri ini masuk ke dalam tubuh atau tepatnya ke saluran pencernaan melalui makanan, minuman, atau air yang sudah terkontaminasi.
Tidak menjaga kebersihan makanan dan minuman, sanitasi yang buruk, serta terbatasnya akses air bersih diduga menjadi penyebab utama penyakit tipes.
Sementara Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk aedes aegypti paling banyak ditemui selama musim hujan dan setelah musim hujan di area tropis dan subtropis.
Sebenarnya baik penyakit tipes dan DBD merupakan dua penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia.
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang usia dan jenis kelamin.
Baca Juga : Sering Tidak Disadari, Ini Gejala Umum Kanker Getah Bening
Jika tidak ditangani dengan baik dan secepatnya, kedua penyakit ini bisa membahayakan nyawa.
Namun, ada beberapa perbedaan gejala lain di antara kedua penyakit tersebut.
Berikut ini berbagai beda gejala tipes dan DBD yang harus diketahui dan pahami.
1. Perbedaan demam
Pada DBD, demam tinggi bisa berlangsung sepanjang hari.
Sedangkan pada tipes demam yang muncul cenderung naik turun dan berpola waktunya.
Di mana biasanya demam tinggi terjadi pada malam hari dan akan turun pada pagi harinya.
2. Bintik merah
Baca Juga : Penting! Yuk, Kenali Timbulnya Tanda-Tanda Kehamilan, Moms!
Pada DBD, akan muncul bintik merah di bagian bawah kulit yang terjadi akibat pendarahan dan bila ditekan, bintik merahnya tidak pudar.
Selain bintik merah, orang yang terkena DBD juga sering mengalami mimisan dan perdarahan ringan pada gusi.
Sedangkan pada tipes, bintik merah yang muncul bukan bintik pendarahan melainkan akibat infeksi dari bakteri Salmonella.
3. Musiman dan tidak
Penyakit DBD terjadi musiman, terutama saat musim penghujan di mana lingkungan yang lembap jadi tempat paling tepat untuk nyamuk bisa berkembang biak.
Sedangkan tipes bukan merupakan penyakit musiman dan bisa terjadi sepanjang tahun jika tidak menjaga kebersihan lingkungan dengan baik.
4. Gejala lainnya
DBD terkadang menyebabkan nyeri otot, sendi, dan tulang.
Nyeri ini biasanya mulai terasa setelah demam muncul.
Baca Juga : Sering Tampak Kuat, Terbongkar Perasaan Sebenarnya Ani Yudhoyono Melalui Catatan Ini
Selain itu, DBD juga akan memunculkan gejala sakit kepala parah, mual, dan muntah.
Sedangkan penyakit tipes adalah penyakit yang berkaitan dengan saluran pencernaan.
Sehingga gejala demam pasti disertai dengan gejala sakit di saluran cerna, seperti sakit perut, diare, bahkan sembelit.
Perlu diperhatikan Moms, salah satu komplikasi yang paling mungkin terjadi pada DBD adalah kerusakan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan perdarahan.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini akan menyebabkan kegagalan sistem organ dalam yang berujung kematian.
Baca Juga : Berhenti Sekarang, Moms! Ini 4 Kebiasaan Buruk Setelah Bangun Tidur
Sedangkan komplikasi tipes dapat menyebabkan usus berlubang (perforasi usus).
Hal ini cukup berbahaya karna bisa mengakibatkan isi usus bocor ke rongga perut dan menimbulkan infeksi.
Infeksi ini dapat mengakibatkan berbagai organ berhenti berfungsi.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Source | : | webmd.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR