Namun bedanya, pada sindrom patah hati tidak ada penyumbatan pembuluh darah jantung dan biasanya pasien dinyatakan sembuh total dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah perawatan.
Sayangnya menurut penelitian terbaru, sekitar 1 dari 10 pasien dengan sindrom patah hati mengalami komplikasi syok kardiogenik.
Komplikasi ini mengancam nyawa pasiennya karena jantung mereka secara tiba-tiba tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Pasien dengan syok kardiogenik juga cenderung memiliki tipe detak jantung tidak teratur yang disebut fibrilasi atrial, memiliki tingkat kemungkinan diabetes yang lebih tinggi, dan menderita faktor risiko lain untuk penyakit jantung.
"Untuk itu, pemantauan ketat bisa mengungkapkan tanda-tanda awal syok kardiogenik dan memungkinkan penanganan yang cepat," kata Templin seperti yang diberitakan Live Science pada Senin (05/11).
Penemuan ini juga menemukan bahwa pasien dengan syok kardiogenik memiliki harapan hidup yang lebih tinggi jika dirawat dengan perangkat yang memberikan dukungan mekanis ke jantung, seperti alat yang membantu meningkatkan dorongan pada aliran darah.
Baca Juga : Apakah Anak Suka Mengeluh Pusing? Mungkin Ini Penyebabnya, Moms!
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Kompas.com,Instagram,Livescience |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR