Nakita.id - Diet keto bisa dibilang menjadi salah satu jenis diet paling populer saat ini.
Diawali sebagai pola makan untuk pasien epilepsi yang tidak responsif terhadap pengobatan tradisional, pola makan rendah karbohidrat ini membuat tubuh mencapai fase ketosis.
Ketosis merupakan fase kala tubuh melakukan pembakaran cadangan lemak untuk menghasilkan tenaga.
Baca Juga : Dian Sastro Sempat Lakukan Diet Keto, Amankah untuk Program #LangsungLangsing Usai Melahirkan?
Diet keto bukan tanpa efek samping, menurut seorang ahli gizi teregistrasi, Lisa De Fazio, diet keto bisa menyebabkan pengikutnya mengalami risiko masalah ginjal, dehidrasi, "keto flu", dan lainnya.
Bahkan, sejumlah pengguna situs Reddit membicarakan salah satu efek samping keto yang sangat aneh, yaitu celah kangkang keto atau "keto crotch".
Keto crotch mengacu pada perubahan bau pada area organ intim para pelaku keto.
Baca Juga : 'Mantan Teman Sekarang Malah Jadi Pasangan Hidup' Heboh, Warganet Ramai-ramai Ceritakan Kisah Cintanya
Sebab, keto merupakan pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat, serta angka protein moderat, sehinga tubuh perlu beradaptasi untuk terbiasa dengan pola tersebut.
Proses adaptasi tersebutlah yang mungkin memberi efek samping aneh berupa perubahan bau pada organ intim kewanitaan.
Meskipun belum ada riset tuntas yang membahas topik tersebut, fenomena medis ini bisa saja terjadi ketika pelaku diet secara drastis mengubah pola makan.
Mereka menggabungkan jumlah makronutrien tertentu dalam jumlah besar, seperti lemak dan protein.
"Perubahan makanan bisa mengubah pH tubuh. Ketika hal ini terjadi, tubuh akan mengeluarkan bau tertentu," kata De Fazio.
Baca Juga : 'Mantan Teman Sekarang Malah Jadi Pasangan Hidup' Heboh, Warganet Ramai-ramai Ceritakan Kisah Cintanya
Oleh karena itu, diet keto bisa mengubah bau di area kewanitaan, dan tentu saja, baunya tidak seharum bunga mawar.
Namun, mengapa hal ini menjadi penting?
Alasannya, ketidakseimbangan pH bisa memicu pertumbuhan bakteria jahat.
De Fazio menambahkan, area tubuh dengan pH tidak seimbang bisa memicu iritasi, bau, dan infeksi.
Misalnya, bacterial vaginosis -infeksi bakteri paling umum yang terjadi pada wanita yang tengah mengalami menstruasi.
Namun, untuk memahami keto crotch, penting untuk memahami bagaimana pH bekerja.
Pertama, pH adalah Potensi Hidrogen. PH menggunakan skala angka dari 0-14 untuk mengukur jumlah asam atau alkaline dari sebuah substansi.
Menurut De Fazio, pH kurang dari tujuh diasumsikan sebagai asam.
Sementara pH di atas tujuh adalah basa.
Baca Juga : Rasa Penasaran Terbayar! Syahrini dan Reino Barack Tertangkap Kamera Pakai Kimono Pengantin, Serasi?
Dalam hal area kewanitaan, keseimbangan pH berguna untuk menjaga kesehatannya.
"Diet tinggi lemak, khususnya lemak jenuh seperti yang dikonsumsi pada diet keto dapat meningkatkan pH area kewanitaan dan meningkatkan risiko bacterial vaginosis," kata dia.
Area kewanitaan harus memiliki pH antara 3,8-4,5.
Artinya, kondisi tersebut ada pada asam moderat.
Namun, pH normal area kewanitaan bisa bervariasi, tergantung pada tahap kehidupan seseorang.
De Fazio menjelaskan, pada tahun-tahun produktif, yakni usia 15-49 tahun, pH organ intim wanita seharusnya di bawah atau sama dengan 4,5.
Namun, sebelum menstruasi, pH area kewanitaan bisa meningkat lebih dari 4,5.
"Lingkungan asam area kewanitaan terlindungi. Area ini membentuk sebuah benteng yang dapat mencegah bakteri-bakteri tidak sehat berkembang biak dan menyebabkan infeksi," ujar De Fazio.
Baca Juga : 3 Makanan Terbaik Pencegah Kanker, Konsumsi Dari Sekarang Moms!
Area kewanitaan dengan pH di atas 4,5 menjadi tempat berkembang biak yang sempurna bagi bakteri.
Kondisi ini juga membuat wanita lebih berisiko terkena infeksi tertentu.
Namun, untungnya, keto crotch bisa diatasi, dan bahkan bisa hilang sendiri.
Disarankan mereka yang mengalami hal ini untuk berkonsultasi dengan dokter, agar memperoleh penanganan yang tepat.
"Dokter mungkin akan menyarankan untuk menjalani diet seimbang. Bukan diet yang menyebabkan perubahan pH tubuh ekstrim," kata De Fazio.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diet Keto Bikin Aroma Organ Intim Wanita Berubah, Apa Sebabnya?"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR