Meskipun belum ada riset tuntas yang membahas topik tersebut, fenomena medis ini bisa saja terjadi ketika pelaku diet secara drastis mengubah pola makan.
Mereka menggabungkan jumlah makronutrien tertentu dalam jumlah besar, seperti lemak dan protein.
"Perubahan makanan bisa mengubah pH tubuh. Ketika hal ini terjadi, tubuh akan mengeluarkan bau tertentu," kata De Fazio.
Baca Juga : 'Mantan Teman Sekarang Malah Jadi Pasangan Hidup' Heboh, Warganet Ramai-ramai Ceritakan Kisah Cintanya
Oleh karena itu, diet keto bisa mengubah bau di area kewanitaan, dan tentu saja, baunya tidak seharum bunga mawar.
Namun, mengapa hal ini menjadi penting?
Alasannya, ketidakseimbangan pH bisa memicu pertumbuhan bakteria jahat.
De Fazio menambahkan, area tubuh dengan pH tidak seimbang bisa memicu iritasi, bau, dan infeksi.
Misalnya, bacterial vaginosis -infeksi bakteri paling umum yang terjadi pada wanita yang tengah mengalami menstruasi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR