Menurut rekan peneliti bernama Craig Morris, perempuan memang akan menangis dan terpuruk setelah putus dari kekasihnya namun setelah itu perempuan lebih baik dalam menerima kegagalan tersebut.
Sedangkan laki-laki menurutnya menjadikan sebuah hubungan adalah sebagai kompetisi dengan laki-laki lainnya.
Baca Juga : Cemburu Buta, Testis Pria Ini Disayat Hingga Dipotong Kekasihnya yang Cantik
Sebuah studi yang melibatkan 5705 partisipan dari 96 negara menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak untuk menginvestasikan waktu dan perasaannya daripada laki-laki.
Alhasil, perempuan akan lebih selektif dalam memilih pasangan selanjutnya.
Selain itu, perempuan lebih banyak memiliki pendukung ketika sedang patah hati sehingga membantunya lebih cepat bangkit dari keterpurukan.
Baca Juga : Gading Bongkar Alasan Bercerai Lebih Baik daripada Bertahan dengan Gisel
Sedangkan laki-laki, secara konstruk sosial, dibentuk sebagai sosok yang maskulin sehingga tak terbiasa untuk mengungkapkan isi hatinya.
Hal itu membuat laki-laki lebih menderita ketimbang perempuan setelah putus cinta.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,YouTube,nakita |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR