Misalnya, "Kami tidak bisa tetap berada di toko, kalau kamu terus berteriak." sampai anak Moms tenang.
Frustasi yang berasal dari ketidakmampuan balita Moms untuk berkomunikasi secara efektif juga dapat menyebabkan memukul atau menggigit.
Maka hal yang dapat Moms lakukan adalah memberitahu bahwa hal tersebut tidak boleh dilakukan dan mengarahkan ke aktivitas yang tepat.
Misalnya, "Kami tidak memukul, itu menyakitkan." sambil memberikan mainan lain.
24 sampai 36 bulan
Pada usia ini Si Kecil sudah masuk pra sekolah atau taman kanak-kanak.
Maka kemampuan sosialisasi anak diuji di sini sekaligus memberikan masalah pada hal disiplin.
Misalnya, berbagi mainan, waktu, dan perhatian sangat sulit pada usia ini.
Namun, pada usia ini Si Kecil sudah dapat memahami perintah, empati, dan sebab-akibat, jadi Moms dapat mengembangkan pola disiplin baru.
Misalnya, "Kami tidak mengambil crayon teman lain. Mengambil crayon teman lain dapat menyakiti perasaan Billy." dan berikan crayon yang mirip.
Kunci menerapkan pola disiplin pada usia balita adalah membuatnya simpel, kata Susan G. O'Leary, PhD, seorang profesor psikologi di New York.
Jika Moms memberikan teguran yang panjang lebar justru kurang efektif dengan memberi teguran yang pendek dan langsung.
Moms juga dapat menerapkan time-outs, ini adalah cara mendisiplinkan anak pada usia berapa saja dan menyuruhnya untuk diam satu menit entah di kamar atau duduk di kursi sambil menenangkan dirinya sendiri.
Ketika Moms berkata time-out sudah selesai, ia dapat berdiri dan kembali beraktivitas.
Kesimpulannya, setiap anak berbeda-beda, tidak ada pola disiplin yang cocok dari waktu ke waktu.
Tetapi dengan melatih anak menjadi disiplin, membuat anak lebih memahami batasan, dan siapa pun akan diuntungkan.
Source | : | Parents |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR