Nakita.id - Sebagai orangtua, merawat anak tidak hanya dengan memenuhi kebutuhan hidupnya secara fisik seperti makan, pakaian, dan lain-lain.
Tapi juga dengan memberinya pendidikan yang tepat.
Sayangnya, masih banyak orangtua yang melakukan kesalahan dalam mendidik anak.
Apa saja sih kesalahan mendidik anak yang sering dilakukan orangtua?
Menjadi orangtua memang tidak mudah Moms.
Meski membanggakan, kita pasti menghadapi berbagai situasi yang sulit ketika berhadapan dengan si kecil.
Moms pun memiliki tanggung jawab untuk membentuk kepribadian anak jadi lebih baik.
Baca Juga : Siswi SMA Bunuh Diri dengan Cara Tragis Karena Dimarahi Sang Ibu, Begini Cara Mendidik Anak Tanpa Memarahi
Sayangnya, masih banyak orangtua yang tidak menyadari jika ada beberapa kesalahan yang mereka lakukan dalam mendidik anak, di antaranya:
1. Terlalu mengkritik dan sering membandingkan
Memberi kritikan berlebihan pada anak merupakan kesalahan mendidik anak yang sering kali tidak disadari.
Padahal, dampaknya akan membuat anak jadi bosan mendengarkan kritikan Moms dan semakin susah diatur.
Selain itu, di sela kritikan, orangtua juga sering kali membanding anak dengan anak lainnya.
Meski tujuan kita memotivasi anak untuk merubah sikapnya, tindakan ini bisa menghancurkan percaya diri anak.
Baca Juga : Cepat Redakan Batuk Tanpa Obat, Moms Cukup Konsumsi 5 Bahan Alami Ini!
Memuji anak lain lebih baik daripada dirinya juga menumbuhkan rasa cemburu yang bisa mendorongnya melakukan perbuatan yang tercela.
Anak memang perlu dikritik jika ia salah.
Namun, gunakan bahasa yang lebih halus tanpa menyakiti perasaannya.
Sebaliknya, beri ia pujian atas kerja kerasnya dan motivasi agar ia berubah.
2. Tidak menjadi panutan yang baik
Jika Moms ingin si kecil bersikap baik, kita pun harus mencontohkan sikap-sikap yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Sebaliknya jika Moms memiliki kelakukan yang buruk, si kecil pun pasti akan menirunya.
Baca Juga : Satpam Rumah Katakan Luna Maya Jadi Sering Galau, 3 Hal Ini Pasti Menghantui Usai Putus Menurut Psikolog
Sadari atau tidak, kita pasti pernah melakukan perilaku yang buruk dalam mendidik anak.
Misalnya, berteriak atau membanting sesuatu saat marah, suka memukul, buang sampah sembarangan, malas, atau sikap buruk lainnya.
Jika Moms bersikap demikian, jangan salahkan anak jika ia pun menunjukkan sikap demikian.
Untuk itu, jadilah model yang baik bagi anak-anak Moms dengan mengubah diri jadi lebih baik lagi.
3. Adu mulut dengan anak
Saat diomeli, anak mungkin akan membalas ucapan kita.
Moms yang terpancing dan tersulut amarah menanggapi ucapan anak.
Alih-alih membuat anak diam, hal ini malah membuat suasana makin keruh.
Dibanding menanggapi perkataannya, lebih baik ucapakan kata penegasan.
Kemudian, terapkan cara mendisiplinkan anak yang lebih efektif, misalnya menerapkan metode time out.
Baca Juga : Resep MPASI 6 Bulan Bubur Daging Kacang Hijau, Dijamin si Kecil Lahap!
4. Tidak konsisten dan tidak ada batasan
Cara mendidik anak yang sering kali salah dilakukan adalah tidak konsisten.
Moms terkadang sangat strict dengan peraturan, tapi di lain waktu bersikap tidak peduli sama sekali dengan berbagai hal yang dilakukan anak.
Cara mendidik seperti ini dapat membingungkan dan menyulitkan anak untuk bersikap.
Apalagi jika kita tidak menetapkan batasan dan membiarkan anak melakukan apa pun yang ia suka.
Sikap memanjakan anak ini, tentu akan membuat anak tidak mau diatur dan cenderung egois.
Meski sulit, cobalah untuk menerapkan aturan dan batasan saat bermain, nonton tv, atau makan camilan.
Baca Juga : Dituduh Berkhianat, Terungkap Reino Barack Mulai Chat Syahrini September 2018
5. Berekspektasi terlalu tinggi dan menuntut
Anak selalu senang jika ia dibanggakan oleh kedua orangtuanya.
Sebaliknya, ia akan sangat sedih dan frustasi ketika dirinya tidak sesuai dengan harapan kita dan pasangan.
Ini umumnya terjadi pada orangtua dengan ekspektasi yang tinggi atas kemampuan anak.
Supaya kita menghindari kesalahan mendidik anak ini, janganlah bersikap egois.
Moms perlu tahu batas kemampuan anak dan tidak membuatnya tertekan.
Source | : | psychologytoday.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR