Maka itu, untuk menghadapi situasi seperti di atas, ajari anak untuk berpikir realistis.
Mengembangkan pandangan realistis dapat membantu anak-anak melewati masa-masa menyulitkannya agar segera bangkit dengan percaya diri.
4. Mendorong anak berani menghadapi ketakutan
Jika anak sedang menghadapi ketakutan dan menghindarinya, ia tidak akan pernah bisa menangani perasaannya.
Baca Juga : Wijaya Saputra Niat Seriusi Gisel, Gading Marten Akui Belum Rela Gempi Panggil 'Papa' ke Orang Lain
Bantu dan ajak anak untuk mengatasi ketakutannya dan ajak dia untuk bertemu dengan orang yang baru supaya tidak takut menghadapi orang lain.
Berikan semangat dan pujian kepadanya supaya dia lebih berani dan disitulah dia akan belajar bahwa dia bisa menangani ketakutannya serta keluar dari zona nyamannya.
5. Sesekali biarkan anak dalam keadaan tidak nyaman
Walaupun kita tidak tega melihatnya, usahakan jangan membantu dia terlebih dahulu.
Biarkan dia mecoba dan berusaha lebih keras untuk mencari solusinya. Menyelesaikan tanggung jawabnya dan jangan lupa bimbing dia untuk melewatinya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR