Nakita.id - Banyak orangtua yang ingin anaknya punya kecerdasan tinggi, tapi tak tahu ciri-ciri anak punya kecerdasan tinggi.
Padahal, kecerdasan yang tinggi sejatinya dapat terdeteksi sejak bayi.
Intinya, dengan melakukan pengamatan setiap hari, Moms dapat mengetahui apakah ia memiliki kecerdasan tinggi atau biasa saja.
Berbicara kecerdasan, maka akan melibatkan belahan otak kiri dan kanan.
Belahan otak kanan berhubungan dengan kreativitas, imajinasi, intuisi.
Baca Juga : Mau Si Kecil Cerdas dan Berprestasi? Yuk, Berikan 5 Makanan Lezat Ini!
Sedangkan yang kiri untuk kecerdasan kognitif (IQ).
Nah, anak berbakat umumnya menunjukkan IQ di atas rata-rata, yaitu minimal 130.
Faktor lainnya, yaitu CQ atau kreativitas, juga harus di atas rata-rata, minimal 250.
Selain itu, ia juga harus memiliki task commitment, yakni kemampuan pengikatan diri terhadap tugas atau motivasi.
Jadi, ada keinginan dan ketekunan untuk menyelesaikan sesuatu.
Untuk mendeteksi apakah anak punya kecerdasan tinggi, bisa dilihat dari perkembangan motoriknya yang biasanya lebih cepat dibanding anak biasa.
Entah dalam berbicara, berjalan, atau membaca. Misal, umur 9 bulan sudah bisa jalan (normalnya usia 12,5 bulan).
Atau, anak sudah berbicara lebih dari dua kata di usia 1,5 tahun, padahal normalnya kemampuan itu baru dikuasai anak di usia 2 tahun.
Anak berbakat juga senang bereksplorasi.
Baca Juga : Ciri-ciri Anak Memiliki Kecerdasan diri atau Kecerdasan IntraPersonal
Jadi, kalau ia mempreteli barang atau mainannya, bukan karena nakal tapi karena rasa ingin tahunya yang begitu besar.
Memang, pada umumnya anak kecil punya rasa ingin tahu yang besar.
Bedanya, anak berbakat akan mengamati sesuatu secara lebih "kental".
Karakteristik lainnya adalah bicaranya bisa sangat serius.
Pertanyaannya sering menggelitik dan tak terduga.
Kadang ia tak puas dengan jawaban yang diberikan, hingga terus mengejar jawaban lain.
Yang paling menonjol dari anak yang punya kecerdasan tinggi, ia punya kemampuan konsentrasi yang sangat tinggi.
Ia terlihat sangat fokus saat melakukan kegiatan tertentu seperti memasang balok, merangkai pasel, dan lain-lain.
Sarana dan prasarana pendidikan di rumah yang memungkinkan bakat dan kecerdasan tinggi anak tercium, tentu saja perlu.
Buku bacaan, alat musik/olahraga, atau mainan edukatif, jadi sangat penting artinya. Lewat benda-benda itulah akan terlihat ke mana bakat si anak.
Apakah di musik, olahraga, teknik, atau intelektual.
Dari situ juga akan terlihat derajat besarnya bakat tiap anak.
Memang, tak semua orang mampu membeli alat-alat musik yang mahal.
Untuk mendeteksi bakat musik, tak perlu punya piano.
Cukup dengan radio atau TV. Dari cepatnya si kecil menghapal nyanyian bahkan untuk melodi yang sulit, sudah bisa tercium bakatnya
Selain itu, asalkan orang tua kreatif, alam pun sudah menyediakan berbagai sarana.
Misal, membuat mainan dari biji-bijian atau dedaunan.
Sebaiknya orang tua terlibat dalam permainan hingga anak makin menikmati kegiatan itu dan percaya diri mengembangkan bakatnya.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR