Ini berarti ia tidak memerlukan pengalaman sosial bertahun-tahun untuk mempelajari seni.
Tim peneliti beranggotakan Mahzarin Banaji, Emily Cogsdill, dan Elizabeth Spelke dari Harvard serta Alexander Todorov dari Princeton menunjukkan bahwa anak-anak usia 3 tahun cenderung menilai sifat-sifat seperti kepercayaan dan kompetensi hanya dengan melihat wajah orang tersebut.
Baca Juga : Jadi Buah Favorit Semua Kalangan, Rambutan Punya Banyak Manfaat untuk Tubuh Lho
Peneliti pun mengevaluasi wajah yang dihasilkan komputer di antara 99 orang dewasa dan 141 anak-anak (usia tiga hingga sepuluh tahun).
Wajah-wajah berbeda pada salah satu dari tiga sifat: kepercayaan, dominasi dan kompetensi.
Setelah diperlihatkan sepasang wajah, peserta diminta untuk menilai 'siapa dari orang-orang ini yang sangat baik'.
Baca Juga : Reino Barack Akui Kasihani Syahrini yang Sering Kena Nyinyir di Dunia Hiburan
Seperti yang diharapkan, orang dewasa menunjukkan konsensus pada sifat-sifat mereka yang dikaitkan dengan wajah-wajah tertentu, begitu juga anak-anak.
Anak-anak usia 3-4 hanya sedikit kurang konsisten dalam penilaian mereka daripada anak usia tujuh tahun.
Source | : | nova.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR