Nakita.id - Ketika Moms mengalami mual-mual, seringkali kondisi ini dikaitkan dengan beberapa penyakit ringan seperti flu, atau masuk angin.
Mual dalam perjalanan juga biasanya dianggap sebagai mabuk darat dan diatasi dengan tidur saja.
Mual-mual juga umum terjadi jika Moms salah mengonsumsi jenis makanan tertentu.
Terdengar sebagai kondisi yang mudah diobati ya?
Baca Juga : Sering Mengalami Pusing dan Mual? Waspada Gejala Penyakit Jantung
Namun Moms perlu waspada ketika mengalami mual-mual.
Bukan hanya disebabkan kondisi yang mudah diatasi seperti masuk angin atau mabuk perjalanan.
Laman Health memuat jika mual-mual pun dapat menjadi tanda dari kondisi serius yang perlu penanganan medis segera.
Simak Moms, ini 4 kondisi serius yang ternyata bisa menyebabkan mual-mual yang tampak sepele, waspadai!
1. Serangan jantung
Waspadai mual yang terjadi tiba-tiba ya, Moms.
Ahli Kardiologi Pusat Kesehatan Jantung Manhattan, Amerika Serikat, Amnon Beniaminovitz, memaparkan salah satu tanda serangan jantung yang kerap dirasakan salah satunya adalah mual-mual.
Kondisi ini terutama terjadi pada wanita lo, Moms.
Baca Juga : Moms Ingin Miliki Kuku yang Kuat? Jangan Lupa Coba Penuhi Zat Gizi Ini
Beniaminovitz menjelaskan jika seringkali nyeri pada serangan jantung dideskripsikan mirip sakit perut atau nyeri pada sekitar daerah atas perut.
Maka serangan jantung terutama pada wanita, tak melulu tanda-tandanya berkaitan dengan nyeri di dada.
Moms perlu waspada jika merasa mual disertai rasa tak nyaman atau tekanan di sekitar perut tanpa alasan yang jelas.
Hal itu bisa menandakan serangan jantung.
2. Diabetes
Mual, muntah, dan sakit perut memang tanda-tanda yang sering dialami ketika kita mengalami masuk angin.
Namun kondisi tersebut bisa menandakan terjadinya komplikasi serius diabetes tipe 1.
Hal ini dipaparkan oleh Profesor Fakultas Kedokteran Universitas Duke, Durham, Amerika Serikat, Elizabeth Holt.
Kondisi ini dikenal sebagai ketoasidosis diabetikum, ketika sel-sel dalam tubuh kekurangan energi untuk beraktivitas karena tubuh dan memproduksi insulin yang cukup.
Baca Juga : Menakjubkan! Bila Diminum Setiap Hari Cuka Apel Akan Berikan Manfaat Ini Pada Tubuh
Sel-sel tersebut kemudian mulai membakar lemak sebagai energi.
Ketika kondisi ini terjadi dalam tubuh, seringkali penderitanya merasa mual.
Alih-alih menurunkan berat badan, pembakaran lemak yang terjadi pada kondisi ketoasidosis dalam diabetes bisa menyebabkan koma hingga kematian.
Terutama pada orang-orang yang tak menyadari ia menderita diabetes.
Maka Moms perlu waspada jika mengalami mual-mual disertai rasa haus luar biasa serta frekuensi buang air kecil yang meningkat tiba-tiba.
3. Gastroparesis
Mual-mual merupakan salah satu tanda umum yang dialami ketika Moms menderita kelainan pencernaan serius bernama gastroparesis.
Laman WebMD menjelaskan jika gastroparesis merupakan kondisi di mana organ pencernaan tak mampu membuang sisa-sisa makanan yang telah dicerna.
Hal ini diakibatkan aneka kondisi, dan pada suatu titik bisa jadi makanan tak bergerak dari lambung menuju usus.
Baca Juga : Lihat Tutorial YouTube untuk Melahirkan Sendiri, Wanita Ini Berakhir Tragis
Akibatnya makanan-makanan ini tak dapat dicerna, terfermentasi dan menimbulkan gas yang memicu mual-mual.
4. Insufiensi adrenal
Kondisi ini berarti kelenjar adrenalin yang berada tepat di atas ginjal, tidak dapat menghasilkan hormon-hormon tertentu dalam jumlah cukup.
Salah satu penyebab kondisi ini adalah penyakit Addison, penyakit autoimun yang merusak adrenal dan membatasi produksi kortisol.
Kekurangan kortisol dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, metabolisme, dan aneka kondisi lainnya.
Gejala klasiknya, menurut Holt, adalah mual-mual, muntah, diare, hingga berat badan yang turun tanpa alasan jelas.
Jika disusul tekanan darah yang turun drastis, hampir dipastikan Moms mengalami gangguan kelenjar adrenalin.
Maka Moms perlu segera ke dokter jika menemukan tanda-tanda tersebut, sebab kelainan kelenjar adrenal bahkan dapat menyebabkan kematian.
Source | : | WebMD,Health |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR