Nakita.id – Setiap kali mendapatkan resep sehabis berobat dari dokter, pasti pernah terlintas rasa penasaran di benak Moms, kenapa ya tulisan tangan semua dokter tidak rapi dan sulit dibaca?
Tulisan tangan yang buruk seakan menjadi persyaratan untuk lulus dari sekolah kedokteran.
Tapi ternyata, ada alasan menarik di balik itu lo Moms.
Celine Thum, direktur medis di ParaDocs Worldwide mengatakan, setelah memeriksa pasien atau melakukan tindakan, tugas lain yang dilakukan dokter adalah mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam bentuk tertulis untuk riwayat kesehatan pasien.
"Salah satu penyebab tulisan tangan dokter menjadi tidak rapi adalah karena otot-otot tangan kecil yang telah bekerja terlalu berat." ujar Asher Goldstein, dokter spesialis nyeri dengan Genesis Pain Centers.
Baca Juga : Hamil 7 Bulan Puasa : Lakukan 3 Hal ini Agar Puasa Saat Hamil Lancar
Jika para dokter menghabiskan waktu 30 menit untuk satu orang pasien, mungkin dokter masih bisa mengistirahatkan tangannya terlebih dahulu.
Faktanya, sebagian besar dokter akan langsung bergegas untuk memeriksa pasien berikutnya.
Misalnya, dokter memiliki waktu 15 menit untuk setiap pasien. Dengan banyaknya pasien yang menunggu di luar, maka dari itu dokter lebih memilih untuk menjelaskan dan memberikan informasi secara langsung daripada merapikan tulisan tangan mereka.
Selain itu, banyaknya istilah teknis dalam dunia medis yang rumit untuk dituliskan, juga membuat dokter kesulitan jika harus menuliskannya dengan lengkap dan rapi.
Oleh karena itu, biasanya dokter membuat singkatan-singkatan yang dimengerti oleh apoteker.
Baca Juga : Hamil 7 Bulan Puasa : Pastikan Kecukupan Nutrisi Bagi Ibu Hamil dan Janin
Bahkan terdapat sebuah studi di tahun 2006 dari National Academies of Science’s Institute of Medicine yang menyatakan, tulisan tangan dokter yang tidak rapi telah menyebabkan 7.000 orang meninggal per tahunnya.
Maka dari itu, dokter sangat berhati-hati kalau soal menulis resep, karena kesalahan kecil dalam penulisan dapat berakibat fatal.
Sekarang, dokter mulai beralih untuk membuat catatan medis secara elektronik untuk mengurangi kesalahan pembacaan resep.
Beberapa negara bahkan telah mengatur secara hukum, yang mengharuskan dokter untuk mengirim resep secara elektronik, dan tidak lagi menggunakan tulisan tangan.
Meskipun begitu, mengetik resep tidak selamanya sempurna. Kemungkinan salah ketik juga masih bisa terjadi, ditambah dengan proses mengetik yang lebih lama daripada tulisan tangan.
Apa pun metode yang digunakan dokter untuk memberikan resep, semoga semuanya aman dan tidak ada kesalahan ya, Moms.
Baca Juga : Membuat Ayam Goreng Mentega Praktis Ala Juara Masterchef Indonesia
Source | : | Readers Digest,kfor.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR