Nakita.id - Baru-baru ini masyarakat Temanggung dihebohkan dengan penemuan mayat seorang pengusaha tembakau dan pupuk.
Korban bernama Tjiong Boen Siong (64) yang bertempat tinggal di Kelurahan Kauman, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.
Setelah diselidiki, jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Temanggung dan tim Jatanras Polda Jateng menemukan fakta bahwa Tjiong Boen Siong merupakan korban pembunuhan.
Baca Juga : Tersetrum Aliran Listrik, Bocah Ini Tewas Saat Mengecas Ponsel, Ditemukan dengan Keadaan Mendekap Handphone
Tjiong Boen Siong dibunuh oleh pembunuh bayaran yang disewa oleh istrinya sendiri, Nurtafia.
Polisi telah meringkus tiga orang, yaitu Nurtafia, Permadi DW yang merupakan oknum polisi, serta Indarto.
Sedangkan satu orang berinisial A sampai sekarang masih diburu polisi.
Berikut ini kumpulan fakta yang telah dirangkum Tribunnews.com dari Tribunjateng.com pada Jumat (22/3/2019).
1. Motif Pembunuhan
Nurtafia (30) merupakan istri korban, sementara Permadi DW adalah Pria Idaman Lain (PIL) Nurtafia.
Baca Juga : Pantangan Ibu Hamil Tua: Hindari 6 Makanan Ini Demi Keselamatan Ibu dan Janin
"Latar belakang pembunuhan berencana ini adalah asmara antara N dan Permadi,
"keduanya merupakan otak dari aksi keji ini," kata Kasatreskrim Polres Temanggung, AKP Dwi Haryadi, saat ditemui di Mapolres setempat, Kamis (21/3/2019).
AKP Dwi menambahkan jika keduanya telah menjalin hubungan saat Permadi ingin memulai bisnis temabakau.
"N dan Permadi telah menjalin hubungan khusus selama dua tahun belakangan ini," ucap Dwi.
Tak hanya menjalin hubungan asmara, mereka bahkan telah merencanakan pernikahan.
Baca Juga : Ekspresi Lucu Bule yang Tak Suka Makan Durian Hingga Sebut Baunya Bak Keju Busuk
Keberadaan Boen Siong yang merupakan suami Nurtafia dianggap sebagai menghalang.
2. Sewa Pembunuh Bayaran
Sejoli ini sepakat untuk menghabisi nyawa korban dengan menyewa pembunuh bayaran, yakni Indarto dan A.
"Atas aksinya, Indarto dan A mendapat imbalan Rp 20 juta."
"Uang itu atas pemberian N, yang diambil dari korban," jelas Dwi.
3. Kronologi Pembunuhan Boen Siong
Nurtafia dan Permadi menyusun rencana pembunuhan pengusaha tembakau tersebut.
Dua suruhannya menghubungi korban, dengan dalih hendak membeli pupuk cair.
Menurut kesepakatan, pupuk akan diserahterimakan di sekitar Kecamatan Bulu, di pinggir jalan raya Parakan-Temanggung.
Korban pun keluar rumah mengendarai mobil bak terbuka ke tempat yang disepakati.
"Saat korban turun dari mobil hendak mengambil pupuk,"
"kepalanya langsung dipukul menggunakan gagang cangkul sebanyak dua kali di bagian tengkuk dan kepala belakang," urai Dwi.
Kemudian korban dimasukkan ke dalam mobil Xenia warna hitam BE 2433 YS.
Indarto dan A membawa korban ke area kebun kopi di wilayah Kecamatan Candiroto, Temanggung, untuk dibuang.
Mereka menunggu hingga korban dipastikan telah tewas.
Pengungkapan perkara ini bermula saat keluarga korban datang melapor ke Polsek Parakan, pada Kamis (14/3/2019) lalu.
Keluarga membuat laporan orang hilang, lantaran Boen Siong tak kunjung pulang setelah pergi dari rumah, dengan mengendarai mobil pick-up Mitsubishi Colt 120 SS warna hitam.
Usai mendapat laporan, polisi mulai melakukan penyelidikan.
Penyelidikan mulai menemui titik terang saat petugas menemukan mobil korban di sekitar perkebunan teh Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosbo.
Selain itu, dari hasil penyelidikan, polisi mencurigai keterlibatan istri korban.
Baca Juga : Buka Gerai di Banjarmasin, McDonald's Resmi Punya 200 Outlet di Indonesia!
Petugas lalu mencokok ibu satu orang anak hasil pernikahannya dengan korban, pada Selasa (19/3/2019) malam.
Selanjutnya, polisi meringkus Permadi dan Indrato di tempat terpisah.
"Mayat korban ditemukan pada Rabu (20/3/2019) sekitar pukul 03.00 oleh petugas, dengan kondisi sudah membusuk."
"Jenazah korban ditemukan oleh petugas, dari pengakuan para tesangka," ucapnya Dwi.
Setelah divakuasi, jenazah kemudian dibawa ke RSUD Temanggung untuk diautopsi.
4. Pelaku Merupakan Oknum Polisi
Kasus pembunuhan berencana terhadap Tjiong Boen Siong ini, menjadi perhatian luas netizen di Kota Tembakau.
Dilansir dari Tribunjateng yang mengutip di grup facebook 'INFO KECELAKAAN DAN KRIMINALITAS TEMANGGUNG', Akun Saur Sepuh memposting kronologi kasus ini.
Dalam postingannya, akun tersebut menyebut Permadi adalah oknum polisi berpangkat Brigadir, yang bertugas di Polsek Kranggan, jajaran Polres Temanggung.
Bahkan, postingan itu juga menyertakan foto Permadi yang masih mengenakan seragam polisi, bersama tersangka Nurtafia.
5. Permadi Jalani Sidang Kode Etik
Brigadir Permadi saat ini sudah diamankan dan dibawa ke Polda Jateng untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga : Hanya #5MenitAja Konsumsi Jus Ini Bisa Buat Kulit Glowing, Buktikan Yuk!
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Agus Triatmaja, mengaku belum mengetahui informasi pemindahan Brigadir Permadi ke tahanan Polda Jateng.
"Kalau pemindahannya saya belum dapat konfirmasi, saya cek ke Propam dulu," ujar Agus, Kamis (21/3/2019).
Agus menyebut, proses internal sudah menanti Brigadir Permadi yang telah menjadi otak pembunuhan juragan tembakau tersebut.
Proses sidang kode etik akan dihadapi oleh Brigadir Permadi setelah status hukum pidana umum nantinya telah dinyatakan inkrah.
"Kalau proses sidang kode etik tetap menunggu pidana umumnya inkrah dulu," ujar Agus.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "5 Fakta Pembunuhan Pengusaha Tembakau di Temanggung, Pelakunya Istri Sendiri, ini Motifnya"
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR