"Ini yang rumit," katanya, tersenyum. "Bagi saya, cinta adalah cinta. Jika Anda menemukan seseorang yang Anda cintai, yang tidak berasal dari kasta yang sama atau kasta yang lebih tinggi dari Anda, itu bagus," kata Maya dikutip Daily Telegraph Australia.
“Saya tidak akan menjadi Tjokorda Sri Maya Kerthyasa lagi. Saya hanya akan menjadi Maya. Itu tidak mengganggu saya, tetapi itu mengganggu saya untuk berpikir bahwa saya akan mengecewakan orang lain melalui keputusan seperti itu," lanjutnya.
Maya bercerita bahwa keluarganya mencarikan dirinya jodoh yang memiliki kasta tinggi di Bali.
Namun, menurut Maya banyak di antaranya masih menjadi kerabat dekat karena keturunan kasta tinggi Bali semakin sedikit.
Baca Juga : Hampir Setahun Menikah dengan Jeje Govinda, Syahnaz Bahagia Kerap Mendapat Kejutan Tengah Malam dari Suami
"Banyak di antara mereka terlalu dekat (kekerabatannya) dengan saya."
“Begitulah cara mereka melakukannya di hari itu. Saya pikir sekarang kolam gen semakin sedikit.”
Maya akhirnya menikah dengan pria asal Australia yang bernama Marcus Tesoriero.
Meski tak memiliki gelar putri lagi, Maya tetap ingin melestarikan warisan budaya Bali.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Source | : | The New York Times,Daily Telegraph |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR