Nakita.id - Sebagian orang ketika memilih pekerjaan akan mempertimbangkan gaji yang akan diterima.
Ada pula yang mencari pekerjaan sesuai dengan bakat dan minat hingga memikirkan tempat yang nyaman.
Seperti kisah seorang perempuan yang memilih keluar dari pekerjaannya demi menjadi penjajal mainan seks.
Baca Juga : BMKG Imbau Warga Maluku Harus Waspada Tsunami: 'Segera Saja Lari ke Tempat yang Tinggi'
Seorang mantan bankir di Inggris memilih berhenti dari pekerjaannya kemudian beralih profesi sebagai penguji mainan seks profesional.
Perempian tersebut berkata bahwa gajinya sebagai penguji mainan seks memang tidak sebanyak ketika dia berprofesi sebagai bankir, bahkan, hanya separuhnya, tapi, dia merasakan kebahagiaan yang lebih.
Cara Douglas, wanita asal Inggris ini sekarang memiliki penghasilan sebesar 41.450 dolar atau sekitar 571 juta rupiah selama setahun bekerja untuk perusahaan penghasil mainan seks Lovehoney.
Baca Juga : Rumah Crazy Rich Tanjung Priok, Ada Lift Pribadi Menuju Kamar yang Buat Raffi Ahmad Tercengang
Perusahaan mainan seks tersebut mengatakan bahwa Douglas adalah salah satu penguji yang paling populer dan telah meninjau lebih dari 3.000 produk sejauh ini.
"Saya selalu menyukai mainan seks, jadi saya sangat beruntung bisa berkarier dari hobi saya," kata Douglas.
"Saya benci menjadi bankir dan sekarang saya dibayar untuk melakukan sesuatu yang sangat saya sukai.
Saya menghasilkan setengah dari apa yang saya lakukan di bidang perbankan tapi saya bersenang-senang dua kali lebih banyak," tambahnya.
Douglas mengatakan bahwa suaminya, Darren, kadang juga terlibat dalam pekerjaanya.
Baca Juga : Viral Rumah Selebar 1 Meter, Terkuak Fakta di Baliknya dan Begini Potret Isi Rumahnya
"Jelas itu menyenangkan untuk dilakukan, tapi kalian harus mempertahankan profesionalisme dan menentukan aspek produk apa yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak," katanya.
Dia juga mengaku bahwa pekerjaan yang dilakoninya saat ini telah meningkatkan kehidupan seks dirinya dan suami. Menurutnya, aktivitas seksual sama halnya dengan otot, semakin sering digunakan, maka akan semakin aktif.
Lain cerita, pada tahun 2016, seorang warga Australia bernama Paige Gregory mengungkapkan ia menjawab sebuah iklan pekerjaan untuk sebuah produk tester Lovehoney secara bercanda.
Baca Juga : Tak Pernah Terekspose, Begini Potret Mantan Wijin yang Juga Seorang Finalis Putri Indonesia
Namun, apa yang dulu dimulainya sebagai pekerjaan paruh waktu segera berubah menjadi profesi tetap.
"Saya melihat iklan lowongan itu dan melamarnya, lalu saya mendapat wawancara. Ternyata ini tim yang ramah, saya suka sekali. Dan barang gratisan itu jelas bonus," papar Gregory.
Lulusan manajemen bisnis tersebut mengatakan bahwa dia ingin mengubah hal yang "tabu" mengenai mainan seks.
"Beberapa orang masih mengaitkan produk ini dengan pornografi, tapi jauh lebih dari itu," katanya.
Gregory mengatakan bahwa mainan seks yang baik harus memenuhi tiga kriteria. Kualitas adalah kriteria utama yang harus dimiliki oleh mainan seks.
Baca Juga : Warganet Curigai Pernikahan Lucinta Luna Palsu, Denny Darko Bongkar Kondisi Sebenarnya dari Lucinta
Kriteria kedua, kata Gregory, mainan seks tidak boleh mengeluarkan suara karena aktivitas seksual dalah hal yang bersifat rahasia. Sementara untuk kriteria terakhir, mainan seks harus tahan air.
"Bagian dari peran saya adalah memastikan produk berkualitas tinggi. Jika saya tidak senang dengan itu, saya tahu pelanggan juga tidak akan menyukainya," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Para Wanita yang Berprofesi Sebagai Penguji Mainan Seks"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR