Nakita.id – Polusi di kota besar seperti Jakarta telah menjadi persoalan lama yang tak kunjung ada habisnya.
Sampai saat ini, penyebab terbesar polusi di Jakarta masih dipegang oleh alat transportasi berbahan bakar, diikuti dengan penggunaan kompor dalam kegiatan rumah tangga, dan yang terakhir adalah limbah udara dari pabrik.
Paparan polusi juga tidak pandang bulu, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Bahkan dikatakan bahwa anak-anak justru lebih rentan terkena berbagai penyakit akibat polusi daripada orang dewasa.
“Anak-anak jauh lebih rentan menghirup udara yang mengandung polusi, karena tubuh mereka masih kecil dan belum terlalu tinggi. Karena semakin rendah posisinya, justru polusi akan semakin tinggi konsentrasinya. Diperkirakan polusi paling tinggi konsentrasinya di posisi 1,5 meter”, ujar dr. Ami, SpA dalam acara diskusi publik bertemakan “Dampak Polusi Udara bagi Si Kecil” yang diadakan oleh Greenpeace dan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI).
Tidak hanya itu, luas permukaan tubuh anak juga membuat hirupan anak-anak pada polusi lebih banyak.
Ditambah lagi, lapisan tubuh anak juga terbilang lebih tipis dan belum sempurna.
Apalagi frekuensi nafas anak lebih cepat, yaitu sekitar 48 kali per menit.
Sedangkan, remaja sekitar 24 kali dan orang dewasa justru hanya sekitar 16-18 kali per menitnya.
Baca Juga : I Am an ActiFE Mom, In Control, and Protected
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR