Nakita.id - Tak jarang Moms dan Si Kecil terlibat dalam perdebatan.
Bisa disebabkan karena Si Kecil yang membuat kesalahan, atau ada beberapa kelakuannya yang tidak Moms setujui.
Meladeni perdebatan dengan Si Kecil, boleh Moms, asalkan dilakukan dengan cara yang benar sehingga tidak menyakiti hati Moms maupun Si Kecil.
Berikut ini tips yang bisa Moms terapkan bila ingin meladeni perdebatan dengan Si Kecil:
Baca Juga : Berikan yang Terbaik, Bahan Alami Harus Jadi Pilihan Utama Agar Bayi Terlindungi
1. Waktu yang tepat
Pagi hari di akhir pekan dinilai sebagai waktu yang lebih disukai untuk melakukan debat panjang dengan Si Kecil.
Sebab di akhir pekan, Moms cenderung ada dalam keadaan santai dan Si Kecil pun tidak disibukkan dengan aktivitas sekolah yang melelahkan.
Membuka pembicaraan yang berpotensi berujung pada perdebatan akan lebih baik jika Moms dan Si kecil tidak dalam keadaan penat, emosi, atau lelah.
Baca Juga : Lelah Selalu Jadi Tulang Punggung Keluarga, Nunung Lampiaskan dengan Lempar Uang ke Wajah Sang Ibu
"Bahkan jika anak-anak tampaknya dalam suasana hati yang baik, namun sudah dalam keadaan mengantuk, ia tidak dapat menerima informasi dengan baik dan berujung pada air mata atau kecemasan yang membuatnya sulit tidur," kata Dawn Huebner, Ph.D., seorang psikolog klinis dan penulis buku anak-anak.
2. Berlatih terlebih dahulu
Jika situasinya emosional sebaiknya Moms luangkan waktu sebentar untuk mempraktikkan apa yang akan Moms katakan.
Lakukan latihan ini baik di depan cermin, dengan Dads, atau teman dekat.
Ini akan membantu Moms menjaga ketenangan dan menyampaikan pendapat dengan cara yang Moms inginkan, kata Dr. Huebner.
Baca Juga : Resep dan Bahan MPASI 12 Bulan Praktis: Wortel Panggang Mentega
3. Bicaralah pada level mereka
"Pembicaraan kompleks seperti pindah rumah, perceraian, atau kematian sulit dipahami anak-anak," kata Paige Greytok, seorang psikoterapis keluarga di Greenwich, Connecticut.
Jika Moms membanjiri Si Kecil dengan hal yang detail dan rumit, mereka bisa menjadi kewalahan atau sulit untuk mengerti yang Moms ucapkan.
Sebagai gantinya, gunakan kalimat pendek dan to the point dengan penjelasan yang sesuai usia mereka.
Baca Juga : Manfaat Serai: Menurunkan Kadar Gula hingga Mengurangi Stress
4. Tidak melabeli
Memberi label emosi dapat membantu Si Kecil mengutarakan kata-kata amarah pada perasaan apa pun yang muncul.
Misalnya, Moms mengatakan, "Ini sepertinya akan membuat kamu sedih" atau "Apakah itu terdengar menakutkan?"
Tahan keinginan untuk melabeli emosi Si Kecil, sebaliknya berikan pertanyaan seperti "bagaimana menurutmu tentang hal ini?".
Dengan ini Si Kecil akan mengungkapkan apa yang ia rasakan sesungguhnya pada Moms.
Baca Juga : Gaya Jan Ethes Cucu Presiden Jokowi, Ganteng Maksimal Pakai Sepatu dan Kemeja Harga Jutaan!
5. Periksa kembali.
"Percakapan belum berakhir meski sudah Anda akhiri," ucap Greytok.
Dengan topik yang sulit, Si Kecil mungkin akan memiliki pertanyaan lebih lanjut, jadi jelaskan kalau Moms akan selalu ada sebagai orang tua.
Beritahu Si Kecil kalau Moms terbuka membahas ini lagi dan Si Kecil bisa mendatangi Moms kapan saja ketika ia punya pertanyaan atau merasa khawatir.
Baca Juga : 13 Ciri Hamil Muda yang Kerap Disepelekan, Dikira Hanya Masuk Angin
Source | : | parents |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR